Benarkah Pura-pura Senyum Bisa Membuat Lebih Bahagia?

Wanita tersenyum.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Apakah berpura-pura tersenyum membuat Anda merasa lebih bahagia? Pertanyaan itu telah diperdebatkan sejak Charles Darwin menerbitkan sebuah buku tentang masalah ini pada tahun 1872.

Budi Gunawan Tegaskan Presiden Prabowo Netral di Pilkada 2024

"Ekspresi bebas dengan tanda-tanda lahiriah dari sebuah emosi memperkuatnya. Bahkan simulasi emosi cenderung membangkitkannya dalam pikiran kita," tulis Darwin.

Sebuah tinjauan tahun 2019 terhadap 138 studi menemukan bahwa tersenyum memang mempengaruhi emosi orang, tetapi efeknya hanya kecil. Sekarang, para peneliti telah merekrut ribuan orang dari seluruh dunia untuk menguji efek senyuman.

Wamendagri Bima Arya Dorong Pemda Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan di Masa Pilkada

Dalam studi yang dipublikasikan di Nature Human Behavior, sekitar 3.800 sukarelawan dari 19 negara diminta untuk tersenyum atau mempertahankan ekspresi netral menggunakan beberapa petunjuk berbeda dan kemudian menilai kebahagiaan mereka.

Peneliti berpura-pura mempelajari bagaimana gerakan kecil dan gangguan mempengaruhi kemampuan pemecahan matematika dan mengeluarkan instruksi seperti 'letakkan tangan kiri Anda di belakang kepala dan kedipkan mata Anda sekali per detik selama 5 detik'.

Pertama di Indonesia, Program Studi Artificial Intelligence (AI) Diluncurkan

Wanita tersenyum.

Photo :
  • U-Report

Untuk salah satu tugas ini, para sukarelawan harus meletakkan pena di antara gigi mereka atau memegangnya dengan bibir mereka, menurut situs Science Alert, Senin, 24 Oktober 2022.

Dalam tugas kedua, para sukarelawan menirukan foto seorang aktor yang tersenyum atau mempertahankan ekspresi kosong.

Dalam tugas ketiga, peneliti meminta peserta untuk menunjukkan ekspresi bahagia dengan menggerakkan sudut bibir ke arah telinga dan mengangkat pipi atau mempertahankan postur wajah kosong.

Setiap tugas selesai, peserta menyelesaikan masalah matematika sederhana, kuesioner kebahagiaan dan kecemasan, dan survei kemarahan, kelelahan serta kebingungan untuk mengaburkan tujuan penelitian.

"Konsisten dengan meta-analisis sebelumnya, hasil ini menunjukkan bahwa umpan balik wajah tidak hanya dapat memperkuat perasaan bahagia yang sedang berlangsung tetapi juga memulai perasaan bahagia dalam konteks netral," tulis para peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya