TikTok Dituding Kumpulkan Data Pribadi Pengguna

TikTok.
Sumber :
  • TikTok

VIVA Tekno – Perusahaan induk TikTok, ByteDance dituduh telah berencana melacak lokasi spesifik warga Amerika Serikat (AS) tertentu.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Hal ini diungkapkan atas laporan terbaru dari majalah Forbes. Sebagai buntut dari tudingan itu, TikTok dan sang penulis artikel terlibat saling berbalas cuitan di Twitter.

Melalui sebuah utas pada akun Twitter-nya, TikTok menampik pernyataan tersebut dan menegaskan mereka tidak mengumpulkan lokasi GPS spesifik dari penggunanya, artinya TikTok juga tidak dapat mengawasi lokasi dari para penggunanya sebagaimana yang telah dituduhkan tehradap mereka, seperti dikutip dari situs Gizmodo, Senin, 24 Oktober 2022.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Lebih dalam TikTok menyampaikan, bahwa mereka tidak pernah menyasar satu pun anggota yang berasal dari pemerintah AS, aktivis, publik figur, maupun jurnalis.

Kendati begitu, sebetulnya dalam tulisannya Forbes tidak pernah menyebutkan data GPS, melainkan aplikasi video pendek tersebut mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk melacak lokasi pengguna, seperti alamat IP, nama jaringan WiFi, dan banyak lagi.

Ukir Prestasi Luar Biasa, Dua Perwira TNI AU Selesaikan Pendidikan di Amerika Serikat

Menanggapi cuitan TikTok itu, Emily Baker-White selaku penulis dari artikel tersebut mengungkapkan kalau tanggapan Twitter itu justru tidak menjawab isu yang berkembang.

Kabar ini bertalian dengan laporan BuzzFeed yang menyatakan, data pengguna TikTok asal AS berulang kali diakses oleh pekerja ByteDance di China.

Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok memang dirundung isu tersebut, kontroversi bermunculan apakah aplikasi itu kerap memberikan data terhadap otoritas China atau tidak.

Bersamaan, perusahaan itu juga mengenalkan proyek yang mereka sebut dengan, "Project Texas" yang akan mengumpulkan data di server di AS dan berencana unntuk menjamin keamanan data yang hanya dapat diakses terbatas hanya untuk personel yang berwenang, sesuai dengan protokol yang dikembangkan bersama Pemerintah AS.

Selain dituduh mencomot data, banyak ahli juga mengatakan ada kekhawatiran yang jauh lebih besar. Algoritme rekomendasi TikTok, yang mendukung Halaman Utama Untuk Anda (FYP), dapat dimanipulasi untuk menyembunyikan topik tertentu atau mempromosikan propaganda yang menguntungkan tujuan geopolitik China.

TikTok

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya