Metaverse Tidak Lagi Populer, Ini Kata Meta Indonesia

Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian Sutiono.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Di awal kemunculannya, Metaverse langsung menjadi populer. Bahkan beberapa publik figur secara sigap merespon teknologi baru tersebut dengan menciptakan beberapa produk, seperti Leslar Metaverse dan ILAND Metaverse milik Wirda Mansur.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

Tapi saat ini tren tersebut terlihat menurun. Menurut Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, manusia cenderung percaya pada apa yang bisa dilihat, Sementara metaverse baru akan terwujud pada lima hingga 10 tahun ke depan.

"Kalau semua manusia hanya percaya pada hal yang bisa dilihat, kita masih hidup di zaman batu, tidak ada inovasi. Kami sebagai inovator terus mendorong semua inovasi teknologi, termasuk metaverse," ujarnya di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Bitcoin Ungguli Aramco dan Meta

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ada perbedaan besar antara persepsi dengan reality. Meta percaya ketika satu industri bergerak, semua industri juga akan bergerak. Misalnya dalam gelaran Meta Connect kemarin di mana Microsoft juga telah masuk ke arah sana.

Avatar Mark Zuckerberg.

Photo :
  • Meta
Perempuan sebagai Pelopor Inovasi Teknologi dan Kecanggihan AI, Wamen Dikti Saintek Tegaskan Tak Ada Perbedaan Gender

Raksasa teknologi ini memang merencanakan metaverse, namun mereka tidak mungkin membangun sendiri. Meta tengah memampukan orang-orang Indonesia untuk membangun masa depan, supaya lebih maju lagi dalam hidupnya.

Jadi meski terhitung masih lama, tapi proses pembangunannya akan terjadi. Mereka ingin masyarakat mengoptimalkan kemampuannya sebesar-besarnya dalam mengarah ke metaverse.

"Untuk pemberitaan (metaverse) naik turun, ya saya rasa wajar karena itu siklus. Tapi kami percaya internet akan berubah jadi metaverse, lima sampai 10 tahun dari sekarang," imbuh Pieter.

Ilustrasi cuaca panas/ekstrem.

2 Teknologi Diyakini Cocok untuk Iklim Tropis seperti Indonesia

Dengan dua teknologi, quartz dan fibra, maka dinding akan terlindungi dari cuaca ekstrem, sinar ultraviolet/Matahari, dan jamur.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024