Hati-Hati Penipuan di Layanan Streaming Kian Meningkat

Penjahat siber beraksi di platform streaming film.
Sumber :
  • Dok. Kapersky

VIVA Tekno – Seiring sejalan dengan meningkatnya popularitas layanan streaming daripada pergi ke bioskop, ternyata juga dimanfaatkan oleh para penjahat dunia maya untuk melancarkan kejahatannya.

Waspada Penipuan, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

Berkedok layanan streaming populer, para penjahat dunia maya menyebarkan Trojan, mengumpulkan data pribadi korban, dan mirisnya dua kali lebih sering daripada perangkat lunak yang tidak diinginkan (Adware).

Hal ini ditemukan oleh Peneliti Kaspersky yang menemukan bahwa disaat mengunduh program berbahaya alih-alih aplikasi streaming, pengguna sekarang cenderung kehilangan akun, kredensial, dan data pembayaran mereka.

J&T Ungkap Tren Penipuan Berkedok Jasa Pengiriman, Kenali Modusnya!

Selain itu, para peneliti Kaspersky juga telah menemukan skema penipuan yang langka, Ketika para penjahat dunia maya menawarkan pengguna untuk memindai kode QR demi memenangkan langganan layanan streaming tahunan, yang justru mengarahkan mereka ke halaman phishing.

“Era platform streaming telah memberi lebih banyak ruang bagi para penjahat dunia maya untuk penipuan dan skema berbahaya lainnya. Layanan streaming sekarang memproduksi film dan serial mereka sendiri yang hanya dapat ditonton di platform tertentu, tetapi tidak semua pengguna bersedia membayar untuk berlangganan. Oleh karena itu, mereka secara aktif mencari cara untuk mengunduh episode baru dari seri yang diinginkan secara gratis di situs pihak ketiga, yang biasanya membawa risiko. Apalagi sekarang, berkedok layanan streaming, penyerang paling sering menyebarkan Trojan, mencuri data pribadi, akun, dan uang Anda dari kartu kredit,” ujar Vasily M. Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky, Rabu malam, 19 Oktober 2022.

Anggota Parpol Dilaporkan ke Polisi usai Diduga Gelapkan Uang Rp 800 Juta

Pada tahun 2022, sebanyak 35 persen pengguna menghadapi ancaman dengan kedok platform streaming yang terinfeksi oleh Trojan yang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan adware sekitar 15 persen yang dirancang untuk menampilkan iklan yang tidak diinginkan di layar. Ini berarti bahwa dengan mengunduh program dari situs mencurigakan, risiko untuk kehilangan data pribadi, akun, dan uang lebih besar daripada sekadar kemunculan iklan yang tidak diinginkan.

Di antara platform streaming paling populer, penjahat dunia maya paling aktif memanfaatkan Netflix yang hampir 80 persen penggunanya menghadapi ancaman berkedok layanan streaming ini dengan mengunduhnya dari sumber yang tidak dikenal.

Sebagai perbandingan, jumlah pengguna yang mencoba mengunduh program berbahaya atau tidak diinginkan dengan kedok Hulu atau Disney+ delapan kali lebih rendah.

Selain program tidak diinginkan atau berbahaya lainnya, penjahat dunia maya membuat halaman phishing massal untuk mencuri informasi pribadi korban dan detail kartu kredit.

Mereka secara aktif mengikuti tren dan, dalam upaya, untuk mendapatkan kepercayaan dan perhatian pengguna, mereka menggunakan gambar dari serial TV populer terbaru, misalnya House of the Dragon oleh HBO.

Salah satu skema penipuan yang ditemukan yaitu menawarkan pengguna untuk memindai kode QR dalam rangka memenangkan langganan tahunan.

Setelah memindai kode, korban diarahkan ke halaman phishing, di mana mereka diminta untuk memasukkan data pribadi, informasi login ke akun layanan streaming, dan data pembayaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya