Kehidupan di Planet Lain Mungkin Tidak Butuh Oksigen

Mencari exoplanet baru.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Menemukan oksigen di atmosfer exoplanet berpotensi menjadi petunjuk bahwa kehidupan mungkin ada di sana. Di Bumi, organisme fotosintesis menyerap karbon dioksida, sinar Matahari dan air serta menghasilkan gula dan pati untuk energi. 

Oksigen adalah produk sampingan dari proses itu. Jadi jika kita dapat mendeteksi oksigen di tempat lain, itu akan menghasilkan kegembiraan karena alien berpotensi ada di sana.

Tetapi para peneliti mencoba untuk mengesampingkan oksigen. Makhluk asing mungkin bisa ditemukan dengan jalur lain selain oksigen sebagaimana dikutip dari situs Live Science, Rabu, 19 Oktober 2022.

Kehadiran oksigen berasal dari Great Oxygenation Event (GOE) sekitar dua miliar tahun yang lalu. Cyanobacteria purba mengembangkan pigmen yang menyerap sinar Matahari dan menggunakannya dalam fotosintesis. 

Oksigen adalah produk limbah fotosintesis dan kehidupan memiliki beberapa miliar tahun untuk membangun oksigen di atmosfer, mantel, dan kerak.

Ilustrasi exoplanet atau planet di luar Tata Surya.

Photo :
  • Instagram/@benny_gunther

Penelitian baru telah mengidentifikasi sumber oksigen yang tidak bergantung pada kehidupan. Mereka telah menemukan sumber oksigen abiotik yang berasal dari sulfur dioksida. 

Belerang tidak jarang ditemukan di benda langit. Karena gunung berapi menghasilkan belerang dan memompanya ke atmosfer, planet ekstrasurya vulkanik terestrial mungkin memiliki oksigen di atmosfernya.

Sebaliknya, radiasi energi tinggi dari sebuah bintang dapat mengionisasi molekul sulfur dioksida. Rumus belerang dioksida adalah SO 2, dan ketika terionisasi, molekul tersebut mengatur ulang dirinya sendiri. 

Ini menjadi 'sistem bermuatan positif ganda' yang memiliki bentuk linier dengan kedua atom oksigen, berdekatan satu sama lain dan belerang di ujung lainnya. Ini disebut roaming karena atom oksigen bebas melayang di orbit yang kacau sampai mengendap menjadi senyawa baru.

"Setelah ionisasi ganda, dua elektron terikat dalam molekul, dikeluarkan dan dapat menyebabkan perubahan sudut antara atom dalam molekul," kata penulis utama studi Mans Wallner.

Alien hidup di Planet Mars.

Photo :
  • News.de

Menurutnya dalam kasus ini, roaming dapat terjadi yaitu atom bertukar tempat dan molekul mengambil bentuk baru.

Tapi konstituen molekul mungkin tidak berubah menjadi SO2. Sebaliknya, belerang dapat pecah dan molekul oksigen bermuatan positif sederhana dapat tetap ada. Muatan positif dapat dinetralkan dengan menarik elektron dari molekul lain. Oksigen molekuler (O 2) tetap ada dan sangat penting bagi kehidupan seperti di Bumi.

Jalur menuju oksigen ini mungkin menjelaskan beberapa oksigen yang kita temukan di tempat lain. Io, Ganymede, dan Europa semuanya memiliki oksigen di atmosfernya dan roaming bisa menjadi penyebabnya.

Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

Io adalah dunia paling vulkanik di Tata Surya sehingga kehidupan dikesampingkan di sana. Sementara Ganymede dan Europa memiliki lautan di bawah permukaan, sehingga berpotensi menampung kehidupan. 

Tapi kehidupan itu tidak bisa membangun atmosfer oksigen seperti kehidupan di Bumi. Penjelasan lain diperlukan untuk menjelaskan oksigen yang ditemukan di bulan-bulan ini.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 
Pintu masuk alien.

Alam Semesta Tidak Terbatas, Alien Bisa Ada di Mana Saja

Para ilmuwan berpendapat bahwa alasan mengapa belum menemukan alien karena makhluk 'antah-berantah itu' bersembunyi di alam semesta paralel atau multiverse.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024