UMKM di Asia Tenggara Jadi Sasaran Empuk Penjahat Digital

Ilustrasi hacker atau serangan siber.
Sumber :
  • Dok. Kaspersky

VIVA Tekno – Hanya dalam kurun waktu enam bulan, penjahat dunia maya telah meluncurkan sebanyak kurang lebih 11 ribu serangan web terhadap Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Asia Tenggara.

Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak dan Aneka Olahan Ikan Senilai Rp63,3 Miliar ke Belanda

Sebagian besar insiden diblokir agar tidak menginfeksi pengguna Kaspersky yang berasal dari Indonesia, Vietnam, dan Thailand.

Hal ini diungkapkan oleh laporan Kaspersky pada kuartal pertama tahun 2022 yang mengklaim telah berhasil menggagalkan sekitar 11 juta serangan online terhadap tulang punggung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Hari ini, UMKM merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Tenggara (SEA). Terhitung lebih dari 90 persen dari bisnis swasta di kawasan ini, sektor UMKM memiliki andil dalam menciptakan lapangan kerja, ekspor, dan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) pada tingkat per negara dan regional.

Tentu hal ini bertalian dengan hadirnya pandemi dan digitalisasi karena pembatasan fisik dan arus kas yang tidak stabil. Para penjahat dunia maya, di sisi lain, memberikan tekanan dengan cara mereka sendiri.

Perkaya Pengalaman Berbelanja, Shopee Wujudkan Inovasi bagi Brand Lokal dan Konten Kreator

Ancaman berbasis web, atau ancaman online, adalah kategori risiko keamanan siber yang dapat menyebabkan peristiwa atau tindakan yang tidak diinginkan melalui internet. Ancaman web dapat muncul akibat dari sejumlah kemungkinan, yaitu oleh kerentanan pengguna akhir (end-user), pengembang/operator layanan web, atau layanan web itu sendiri.

Lebih dalam, laporan tersebut menunjukkan bahwa, serangan berbasis web di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara lainnya di kawasan. Berjumlah sekitar 5 ribu serangan.

Secara kuantitas cukup jauh jika dibandingkan dengan Vietnam pada posisi kedua dengan jumlah serangan sebanyak kurang lebih 2 ribu.

Disusul dengan Thailand dan Malaysia yang masing-masing berjumlah di kisaran 1,4 dan 1,3 ribu serangan.

“Menurut laporan terbaru kami, kerugian yang dapat ditimbulkan dari pelanggaran data tunggal terhadap UMKM mencapai US$74.000 pada tahun 2021,” kata General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Oktober 2022.

Selain itu, telemetri Kaspersky di UMKM mencakup perusahaan dengan 50-250 karyawan dan didasarkan pada hasil deteksi produk Kaspersky yang diterima dari pengguna UMKM yang telah menyetujui untuk memberikan data statistik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya