Eropa Mau Ikut-ikutan China

Peluncuran Roket pada September 2022.
Sumber :
  • Space.com

VIVA Tekno – Eropa bertujuan untuk meluncurkan satelit demonstrasi teknologi untuk komunikasi terenkripsi kuantum yang aman pada 2024. Sebagai informasi, China sudah menerbangkan terlebih dahulu satelit serupa bernama Micius pada enam tahun lalu.

Film Indonesia Mencuri Perhatian di Hainan Island International Film Festival di China

Peluncuran oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) ini ditujukan dengan maksud untuk dapat mengembangkan konstelasi yang lebih besar lagi ke depannya.

Satelit bernama Eagle-1 ini akan menjadi sistem distribusi kunci kuantum (QKD) berbasis ruang angkasa pertama untuk Uni Eropa dan dapat mengarah ke jaringan komunikasi yang sangat aman untuk Eropa

China Tegas Desak Israel Stop Ekspansi di Dataran Tinggi Golan Milik Suriah

Eagle-1 akan menghabiskan waktu sekitar tiga tahun di orbit untuk menguji teknologi yang dibutuhkan untuk generasi baru komunikasi aman.

Satelit akan menunjukkan kelayakan teknologi distribusi kunci kuantum yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk mendistribusikan kunci enkripsi sedemikian rupa sehingga setiap upaya untuk menguping segera terdeteksi di dalam UE menggunakan sistem berbasis satelit.

Kapal Induk Ketiga Tiongkok Keluar Sarang, Bentuknya Mirip Punya Amerika

Sebelumnya, ESA menandatangi kontrak Eagle-1 dengan pemimpin proyek SES pada Kongres Astronautika Internasional (IAC) di Paris pada akhir September lalu dan perusahaan yang berbasis di Luksemburg itu akan memimpin konsorsium lebih dari 20 perusahaan Eropa untuk mengembangkan Eagle-1.

Platform satelit Eagle-1 akan disediakan oleh perusahaan Italia SITAEL yang akan membawa muatan kunci kuantum yang dibangun oleh Tesat Spacecom yang berbasis di Jerman dan akan dioperasikan oleh SES. Perusahaan dari Austria, Belgia, Republik Ceko dan Swiss juga terlibat dalam proyek tersebut.

 "Keamanan dan kedaulatan Eropa di dunia komputasi kuantum masa depan sangat penting bagi keberhasilan Eropa dan Negara-negara Anggotanya," ujar Steve Collar, CEO SES, dalam pernyataannya, dilansir dari situs Space, Senin, 17 Oktober 2022.

Adapun, proyek ini didukung oleh Horizon Eropa, program pendanaan utama Uni Eropa untuk penelitian dan inovasi, dan ESA.

Sebagai informasi tambahan, kendati Eagle-1 akan menjadi satelit QKD berdaulat pertama di Eropa, tetapi sebelumnya China telah lebih dulu meluncurkan satelit komunikasi kuantum khusus pertama yang bernama Micius, pada 2016.

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyoroti keluhan dari pihak Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI), soal PHK buruh karena impor ilegal.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024