Elon Musk Cabut Pernyataan, Siap Gelontorkan Dana ke Ukraina
- Getty Image
VIVA Tekno – CEO SpaceX Elon Musk mengungkapkan Starlink akan tetap mendanai pemerintah Ukraina secara cuma-cuma ke depannya.
Setelah sempat sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa perusahaannya sudah tidak mampu lagi mengirimkan terminal Starlink ke Ukraina. Akhirnya Musk berputar arah akan keputusannya, mengutip dari situs Theverge, Minggu, 16 Oktober 2022.
Melalui cuitannya ia mengungkapkan bahwa pihaknya rela menggelontorkan dana untuk hal tersebut kendati perusahaannya harus kehilangan uang.
“Even though Starlink is still losing money & other companies are getting billions of taxpayer $, we’ll just keep funding Ukraine govt for free” tulis Elon Musk dalam cuitannya.
Lebih dalam Elon Musk mengklaim, Starlink telah mengirimkan sebanyak 25 ribu terminal satelit internet guna membantu Ukraina melawan Rusia, mengingat sebelumnya negara tersebut juga sempat mengalami blackout karena serangan misil oleh Rusia.
Sebelumnya, SpaceX sempat menagih kepada militer Amerika Serikat (AS) untuk membayar atas layanan satelit internet Starlink di Ukraina. SpaceX menyampaikan pihaknya tidak dapat lagi melanjutkan untuk menanggung biaya operasi yang dibutuhkan di sana.
Melalui surat yang dikirimkan kepada Pentagon bulan lalu, SpaceX menguraikan kesulitan keuangannya dan meminta pemerintah untuk mulai mendanai layanan Starlink untuk Ukraina, dengan mengklaim akan menelan biaya lebih dari US$120 juta atau sekitar Rp1,848 triliun untuk sisa tahun 2022, dan sekitar US$400 juta (Rp6,160 triliun) selama 12 bulan ke depan, mengutip dari situs RT, Minggu, 16 Oktober 2022.
"Kami tidak dalam posisi untuk lebih lanjut menyumbangkan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas," ungkap direktur penjualan pemerintah SpaceX dalam surat tersebut.
Sebelumnya, Elon Musk pernah menyatakan, SpaceX siap menggelontorkan lebih dari US$100 juta (Rp1,5 triliun) untuk menyediakan Starlink ke Ukraina hingga akhir tahun ini. Namun surat yang di tujukan kepada Pentagon menunjukkan bahwa sebagian besar dari 20 ribu unit yang disediakan ke Kiev telah menerima dana penuh atau sebagian dari pemerintah Amerika, Inggris dan Polandia.