Apple AirTag Dilarang Maskapai Penerbangan, Kenapa?

Apple AirTags.
Sumber :
  • Pocket-lint

VIVA Tekno – Salah satu maskapai penerbangan terbesar di Eropa melarang Apple AirTag. Lufthansa, maskapai utama Jerman, mentweet pada hari Sabtu bahwa perusahaan tersebut melarang 'AirTag yang diaktifkan' dari bagasi karena perangkat 'diklasifikasikan sebagai berbahaya dan perlu dimatikan' selama penerbangan.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Menurut laman The Star, Kamis, 13 Oktober 2022, AirTag Apple adalah pelacak Bluetooth berukuran mini yang dapat digunakan untuk melacak barang-barang pribadi, seperti kunci mobil atau tas.

Pengaplikasiannya membutuhkan aplikasi Find My di iPhone. Pelancong mulai memasang alat pelacak ke bagasi mereka untuk melacak di mana tas mereka berada jika sebuah maskapai menghilangkannya.

Grace Tahir Prediksi Dua Orang yang Bisa Kalahkan Kekayaan Steve Jobs hingga Elon Musk

Seorang juru bicara Lufthansa mengatakan kepada outlet berita Jerman Watson bahwa para pelancong perlu melepas baterai dari AirTag jika perangkat itu dipasang pada bagasi.

Ilustrasi Naik Pesawat

Photo :
  • unsplash.com
Ciut Colek Rusia, Jerman Setop Rudal Taurus ke Ukraina?

"Pelacak bagasi termasuk dalam kategori perangkat elektronik portabel dan oleh karena itu tunduk pada peraturan barang berbahaya untuk pengangkutan di pesawat yang dikeluarkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional," kata juru bicara.

Dalam tweet hari Minggu, Lufthansa menjelaskan bahwa fungsi transmisi Bluetooth AirTag pelacak harus dinonaktifkan selama penerbangan jika ditempatkan di bagasi terdaftar.

Adapun selebaran di Amerika Serikat, Administrasi Keamanan Transportasi mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa perangkat pelacak Bluetooth, seperti AirTag, diizinkan untuk dibawa di bagasi kabin dan bagasi terdaftar.

Meskipun Komisi Komunikasi Federal masih melarang penggunaan ponsel dalam penerbangan untuk melindungi dari gangguan radio ke jaringan ponsel, FAA mengizinkan penumpang untuk menggunakan perangkat Bluetooth jarak pendek dan elektronik pribadi lainnya selama mereka tetap dalam mode pesawat.

Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid

Menkomdigi di Jerman: Kerjasama Internasional Perkuat Transformasi Digital

Meutya Hafid menekankan pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam transformasi digital yang meliputi inklusivitas, pemberdayaan, dan kepercayaan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024