Twitter Tutup Pintu untuk Donald Trump
- Google net
VIVA Tekno – Media sosial Twitter sedang meninjau kebijakannya terkait dengan penangguhan akun permanen dengan kemungkinan memperkenalkan langkah-langkah yang tidak terlalu keras sesuai dengan visi Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, menurut laporan.
Namun setiap perubahan dalam kebijakan Twitter tidak akan membuka blokir pada akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena penghapusan larangan tentang 'menghasut kekerasan' tidak sedang dibahas, kata laporan itu.
Tinjauan selama berbulan-bulan yang belum memberikan hasil apa pun muncul ketika akun Twitter rapper AS, Kanye West diblokir menyusul publikasi tweet anti-Semitisme pada hari Sabtu.
Trump dilarang dari Twitter dan Facebook setelah kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021. Platform tersebut menganggap bahwa aktivitas Trump terkait dengan peristiwa tersebut telah melanggar kebijakan mereka.
Mantan presiden kemudian meluncurkan jaringan sosial baru, Truth Social untuk melawan sensor Big Tech dan melindungi hak kebebasan berbicara dan berekspresi, menurut situs Sputnik News, Kamis, 13 Oktober 2022.
Musk mencapai kesepakatan dengan Twitter tentang akuisisi jejaring sosial seharga US$54,20 per saham dalam transaksi senilai sekitar US$44 miliar pada akhir April.
Orang terkaya di dunia itu kemudian mengatakan bahwa dia ingin merevolusi peran Twitter dalam debat publik, karena kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan.
"Saya dan salah seorang pendiri Twitter, Jack Dorsey, meyakini blokir permanen seharusnya 'sangat jarang' dan hanya boleh untuk akun yang menjalankan bot atau menyebarkan sampah (spam)," ungkap Elon Musk pada Mei lalu.
Cuitan yang 'salah dan buruk' harus dihapus atau dibuat tidak bisa dilihat. Sementara akunnya seharusnya hanya diblokir sementara, menurut Musk.
"Saya rasa blokir permanen akan mengecilkan kepercayaan di Twitter sebagai alun-alun kota, tempat semua orang bisa bersuara," tuturnya.
Memblokir akun Trump, menurut orang terkaya di dunia itu hanyalah memperluas pandangan politik Trump. Elon Musk sampai bilang kalau keputusan memblokir akun Twitter Donald Trump adalah 'bodoh sekali'.