Studi Temukan Gosip Bermanfaat untuk Kebaikan Diri Sendiri

Ilustrasi bergosip/gibah.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Tekno – Jika Anda suka bergosip, tidak perlu merasa terlalu bersalah. Sebuah studi ilmiah telah menemukan bahwa kegiatan 'spill that tea' ini kemungkinan dilakukan demi kebaikan diri sendiri.

Dewi Perssik Yakin Bisa Gaet Mayor Teddy dengan Cara Ini

Bergibah bukanlah hal yang paling menyenangkan untuk dilakukan, tetapi jika rumor yang Anda bagikan tentang orang lain didasarkan pada kebenaran, itu sebenarnya dapat berdampak positif pada hubungan kita dengan orang lain, kata studi.

Model gosip matematis telah mengungkapkan bahwa gosip yang jujur dapat meningkatkan kepercayaan antar individu, dikutip dari laman Sputniknews, Senin, 3 Oktober 2022.

Pertama di Indonesia, Program Studi Artificial Intelligence (AI) Diluncurkan

Model ini disusun oleh Paul van Lange dari Vrije Universiteit Amsterdam, Szabolcs Szamado dari Akademi Ilmu Pengetahuan Hongaria dan Junhui Wu dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing.
Para ilmuwan telah memodelkan gosip dengan format segitiga yang terdiri dari penggosip, pendengar, dan pihak ketiga (subjek diskusi).

Untuk mengeksplorasi pengaruh berbagai jenis gosip pada hubungan manusia, ada empat permainan digunakan, yaitu dalam satu skenario, rumor yang bermanfaat baik bagi si penggosip atau subjek gosip dan di pihak lain kegiatan itu disebut bermanfaat, baik bagi kedua pembicara atau tidak satu pun dari mereka.

Dear Mom, Jangan Ragu untuk Kirim Anak ke Madrasah, Ini Alasannya

Hipotesisnya cukup sederhana, dengan para ilmuwan menyarankan bahwa penggosip akan memutuskan apakah akan mengatakan yang sebenarnya atau berbohong berdasarkan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan mereka sendiri tanpa merusak reputasi.

Ketika manfaatnya jelas bagi semua pihak, para penggosip akan memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya. Namun ketika tujuannya tidak cocok dengan penerima atau subjek, orang akan cenderung ke arah ketidakjujuran, menurut temuan eksperimen.

"Misalnya, Anda mungkin bersaing dengan rekan kerja untuk mendapatkan promosi yang berharga, di mana hanya satu dari Anda yang bisa mendapatkan pekerjaan itu," menurut penulis pendukung dan meta-scientist Leo Tiokhin dari Eindhoven University of Technology di Belanda.

Dalam situasi seperti itu, orang-orang saling bergantung secara negatif di mana mereka berpikir kegagalan satu orang berarti kesuksesan orang lain. Situasi seperti itu akan mengarah pada gosip yang tidak jujur untuk merugikan rekan kerja atau gosip yang jujur ketika isinya memang sudah negatif.

Pada dasarnya, penelitian telah mengonfirmasi, terlepas dari implikasi moral, kejujuran dalam gosip ditentukan oleh biaya atau manfaat marjinal yang dihasilkan dari rumor yang jujur atau tidak jujur. Jadi spill that tea atau bergosip, berpedoman pada model matematika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya