Google Translate Tidak Lagi Bisa Digunakan di China

Aplikasi Google Translate.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Google menutup aplikasi Google Translate di negara China. Langkah ini mengartikan bahwa Google telah mengakhiri salah satu dari sedikit layanan yang masih beroperasi di arena internet terbesar di dunia itu.

Halaman web layanan di China yang menunjukkan foto bilah pencarian umum untuk mengarahkan ke situs Google Translate Hong Kong kini tidak lagi dapat diakses dari China daratan.

"Kami telah menghentikan Google Translate di China daratan karena penggunaan yang rendah," kata perwakilan perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Google Alphabet Inc menarik mesin pencarinya dari China daratan pada 2010 karena adanya sensor pemerintah terhadap konten Internet. Mereka mencari cara untuk mempertahankan pijakan di pasar. 

Melansir dari laman The Star, Senin, 3 Oktober 2022, layanan terjemahan Google tersedia untuk pengguna di negara itu sejak tahun 2017 melalui situs web khusus dan aplikasi smartphone.

Google Translate.

Photo :
  • Instagram/@computerpaytakhtqom

Google juga telah mempertimbangkan layanan pencarian prototipe yang terpisah untuk pasar China, tetapi kemudian mengatakan bahwa proyek itu dihentikan.

Penghentian layanan Google Translate terjadi ketika ketegangan AS-China meningkat dan kedua negara bergerak untuk melindungi teknologi sensitif dan kekayaan intelektual. Itu datang pada waktu yang sensitif, dengan Kongres Partai akan dimulai bulan ini. 

Baru 1 Tahunan, Baterai Mobil Listrik Neta Ngedrop dan Cuma Bisa Tempuh 40 Km

Ketegangan antara kedua negara juga terjadi di luar angkasa. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah dikirimi peringatan mengerikan dari para jenderalnya yang memperingatkan bahwa negara itu tidak siap untuk berperang di luar angkasa dengan China jika konflik pecah.

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Photo :
  • The Mirror
Zhao Lusi Unggah Foto Perdana Pasca Heboh Isu Depresi Berat, Dapat Dukungan dari Penggemar

Seorang pejabat memperingatkan bahwa AS belum mahir dalam hal kemampuan spektrum elektromagnetik. Kekhawatiran ini kemungkinan dipicu oleh peristiwa geopolitik dan tes yang dilakukan oleh Rusia dan China pada tahun lalu.

Sementara itu, menurut pejabat pertahanan, Beijing telah menguji kombinasi baru kendaraan luncur hipersonik dan sistem pengeboman orbital pecahan (FOBS), yang merupakan sistem pengiriman hulu ledak menyasar orbit rendah Bumi. 

Zhao Lusi Ungkap Alami Depresi Setelah Jadi Korban Bully Agensi, Begini Kondisinya Sekarang

Berbicara di Konferensi Udara, Luar Angkasa & Cyber Asosiasi Angkatan Udara AS, beberapa pejabat menyuarakan ketakutan mereka ketika China maju dalam teknologi luar angkasa dan AS telah gagal.

Tunggal putri Korea Selatan, An Se Young

Daftar Lengkap Juara Malaysia Open 2025: 4 Wakil China Rontok di Final, Indonesia Gimana?

Usai sudah turnamen BWF World Tour Super 1000 Malaysia Open 2025. Indonesia dipastikan gagal merebut satu pun gelar di turnamen ini.

img_title
VIVA.co.id
12 Januari 2025