Benarkah Sinar Matahari Mengandung Vitamin E? Ini Penjelasannya

Sinar Matahari sebagai vitamin D
Sumber :
  • Times of India

VIVA Tekno – Pernyataan mengenai sinar matahari mengandung vitamin d yang baik untuk kekuatan tulang dan kulit memang awam diketahui. Bahkan, saat merebaknya virus Corona atau Covid-19 di seluruh dunia, banyak anjuran untuk berjemur di pagi hari untuk mendapat sinar matahari yang baik. Namun, apakah benar sinar matahari mengandung vitamin D? Berikut penjelasannya.

Mengapa Jamur Salju Jadi Viral? Temukan 7 Khasiat Luar Biasa untuk Kesehatan

Sebenarnya, tubuh manusia lah yang memproduksi vitamin D tersebut saat kulit terpapar sinar ultraviolet (UV) matahari karena memicu sintesis vitamin D. Melansir CNA, ginja dan hati mengubahnya menjadi vitamin D aktif yang bisa digunakan tubuh untuk meningkatkan peresapan kalsium dan kesehatan tulang. Jadi, sinar matahari ini hanya sebagai 'bahan' bagi tubuh agar bisa membentuk vitamin D melalui reaksi kimiawi tubuh.

Berjemur di sinar matahari

Photo :
  • Times of India
Matahari Pagi Indonesia Deklarasi Jadi Ormas, Ahmad Muzani Ungkap Tugasnya Bantu Pemerintah Prabowo

Oleh karena itu, vitamin D yang terdapat dari sinar matahari sangat baik dan penting bagi tubuh. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi metabolisme kalsium dan imunitas tubuh. Tidak hanya itu, vitamin D juga berfungsi untuk mentransmisikan antara kerja otot dengan sistem saraf.

Namun, sinar matahari juga mengandung sinar UVA dn UVB, yang bisa menyebabkan kulit mengalami penuaan diini dan menyebabkan kemerahan karena sun burn. Maka, untuk mendapat asupan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh, dianjurkan untuk berjemur setidaknya 10 menit di pagi hari, sebelum matahari terlalu tinggi. 

Benarkah Vitamin D Bisa Cegah Tumbuhnya Uban? Begini Penjelasannya

Sinar Matahari sebagai vitamin D

Photo :
  • Times of India

Namun, harus diingat, tubuh tidak akan mendapatkan manfaat ini jika hanya dengan berada di dalam kendaraan atau di ruangan di mana sinar matahari menembus lewat kaca, karena kaca menghalangi masuknya sinar UVB. Hal ini dijelaskan oleh Dr Michael Holick, dosen di Boston University School of Medicine. 

"Tak peduli saat musim apapun, (tubuh) kamu tidak akan bisa memproduksi vitamin D hanya dengan duduk di depan jendela," kata Dr Holick, dosen. Asupan makanan seperti ikan, telur, susu atau yogurt, serta vitamin juga bisa membantu tubuh mendapat asupan vitamin D yang dibutuhkan tubuh.

Osteoporosis

2 dari 5 Orang Indonesia Berisiko Osteoporosis, Ini Nutrisi dan Gaya Hidup yang Harus Diperhatikan

Di Indonesia, 2 dari 5 orang berisiko terkena osteoporosis, dengan 41,2 persen orang berusia di bawah 55 tahun sudah mengalami osteopenia atau kepadatan tulang menurun.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024