Kimchi Jadi Mehong dan Langka di Korea Selatan

Kimchi, makanan khas Korea.
Sumber :
  • RT.com

VIVA Tekno – Suhu ekstrem telah membuat harga kimchi melonjak di Korea Selatan. Tidak hanya melonjak, kimchi yang merupakan makanan khas Korea Selatan itu juga turut mengalami kelangkaan.

Keterkaitan Iklim, Alam, Plastik, dan Pekerjaan, Bagaimana Semua Ini Berjalan Bersama

Hal ini terjadi lantaran suhu panas ekstrem dan banjir di negara tersebut telah merusak hasil panen kubis di sana.

Menurut data dari Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp, harga kubis sebagai bahan pokok pembuatan kimchi telah naik setidaknya dua kali lipat dibandingkan tahun kemarin dan telah melonjak 41 persen hanya dalam sebulan terakhir menjadi sekitar 3.300 won (Rp35 ribu) per kilogram, mengutip dari situs RT, Senin, 26 September 2022.

Nekat Cium Patung Korban Pelecehan, YouTuber Johnny Somali Dihajar Warga Korsel

Lebih dalam, pengiriman produk ke supermarket juga turut menurun sekitar setengah dari tingkat normal, dan persediaan telah "benar-benar hilang" dari toko online.

Beberapa produsen kimchi besar di Korea Selatan, telah menaikkan harga mereka sebesar 10-11 persen, dan diperkirakan akan ada kenaikan lagi.

Denny Sumargo Operasi Plastik di Korea Selatan, Begini Kondisinya Sekarang

Selama lima musim panas terakhir di Taebaek, ada sekitar 20 hari ketika suhu maksimum mencapai 33 derajat Celcius, tingkat yang dianggap Badan Meteorologi Korea sebagai kondisi gelombang panas, yang jika dibandingkan dengan tahun 1990-an, tidak terdapat suhu yang kala itu mencapai angka tersebut.

Sedangkan, kubis membutuhkan kondisi suhu yang sangat baik untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Belum lagi, para petani harus menghadapi peristiwa ekstrem yang semakin sering terjadi, termasuk hujan lebat dan angin topan, yang dapat menghancurkan pendapatan musiman.

Ironisnya, jika kondisi perubahan iklim ini terus berlanjut hingga tahun 2090-an, maka hasil panen perkebunan kubis di Korea Selatan diperkirakan akan anjlok hingga 99 persen.

“Jika perubahan iklim terus berlanjut pada intensitas saat ini, pada tahun 2090-an hasil panen kubis dataran tinggi Korea akan turun 99 persen, yang pada dasarnya berarti tidak ada lagi panen,” kata Kim Myung-hyun, seorang peneliti di Institut Nasional Ilmu Pertanian Korea Selatan.

Selain kimchi, harga untuk beberapa makanan populer lainnya di Korea Selatan juga turut naik dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Misalnya, harga ayam goreng melonjak 11,4 persen YoY di bulan Juli.  Harga rata-rata gimbop, hidangan nasi populer yang digulung dengan kertas rumput laut, melonjak 11,5 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya