Duh! Peluncuran Artemis 1 ke Bulan Mundur Lagi

Roket Artemis 1.
Sumber :
  • Instagram/NASA

VIVA Tekno – Dengan berat hati Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) harus membatalkan lagi jadwal peluncuran roket Artemis 1 ke Bulan.

Bumi Akan Punya Dua Bulan pada 29 September 2024? Cek Faktanya!

27 September 2022 yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai jadwal peluncurannya nampaknya terpaksa harus mundur lagi lantaran meningkatnya badai tropis Ian di Florida, seperti dikutip dari situs Space, Senin, 26 September 2022.

Hingga saat ini, NASA juga masih belum memutuskan apakah akan mengembalikan roket Space Launch System (SLS) ke Gedung Perakitan Kendaraan (VAB) Kennedy Space Center.

Di Bulan Banyak Air, Kata PSI

“Manajer @NASA terus memantau laporan cuaca dengan cermat dan akan bertemu malam ini untuk mengevaluasi apakah akan mengembalikan roket @NASA_SLS dan pesawat ruang angkasa @NASA_Orion atau tetap berada di landasan untuk mempertahankan peluang upaya peluncuran Artemis pada 2 Oktober.” cuit NASA pada akun Twitter-nya.

Sebelumnya pada hari Jumat lalu, pejabat NASA tetap yakin bahwa roket Artemis 1 siap diluncurkan setelah berhasil melewati uji coba sistem bahan bakarnya yang sempat bermasalah.

Dampak Bulan Menjauh dari Bumi

Tim Artemis I berhasil mengisi roket dengan bahan bakar hidrogen cair super-dingin yang diperlukan untuk peluncuran sebenarnya, hanya mengalami kebocoran yang diklaim masih dapat ditangani.

NASA juga diberikan perpanjangan dari Angkatan Luar Angkasa AS (US Space Force) yang memungkinkan megaroket tetap berada di landasan peluncuran tanpa menguji baterai di Sistem Penghentian Penerbangannya, fitur keselamatan yang menghancurkan roket jika terjadi kesalahan selama penerbangannya.

Selain tanggal peluncuran 27 September yang sekarang dibatalkan, NASA juga telah menandai tanggal 2 Oktober sebagai tanggal peluncuran cadangan potensial jika hal-hal tidak berjalan dengan baik.

Tetapi, jika NASA memutuskan untuk mengundur kembali jadwal peluncuran roket, artinya tanggal peluncuran cadangannya kembali menjadi pertanyaan.

Perjalanan sejauh kurang lebih empat mil ke VAB memakan waktu beberapa jam, dan berpotensi menunda peluncuran hingga November. Di sisi lain, meninggalkan roket di luar juga cukup beresiko, khususnya dengan kondisi cuaca yang berbahaya, pejabat NASA mengatakan roket hanya dapat menahan hembusan angin hingga 85mph saat berada di landasan peluncuran.

Penting untuk diketahui, misi Artemis 1 merupakan bagian dari misi Artemis, proyek ambisius milik NASA.

Artemis 1 juga merupakan uji terbang pertama program ambisius Artemis NASA yang hendak membuat astronot kembali menginjakkan kakinya di bulan pada tahun 2025.

Setelah diluncurkan, Artemis 1 akan menghabiskan sekitar lebih dari satu bulan untuk terbang ke bulan, mengitari satelit alami Bumi dalam orbit yang panjang, dan kemudian kembali ke bumi untuk meluncur di Samudra Pasifik di lepas pantai California.

Selain itu, Artemis 1 ini akan diikuti oleh misi Artemis 2 dan Artemis 3 pada tahun 2024 dan 2025 atau 2026 mendatang.

Artemis 2 akan menjalankan perjalanan yang mirip dengan Artemis 1, hanya saja akan menyertakan empat orang awak kapal, dan Artemis 3 akan mengirimkan wanita dan satu orang kulit berwarna akan mendarat di kutub selatan bulan.

Baju astronot buatan Prada.

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Merek fesyen mewah asal Italian, Prada, turut merancang baju astronot Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEMU) bersama perusahaan teknologi bidang antariksa Axiom Space

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2024