Besok, Pesawat NASA akan Bertumbukan dengan Asteroid

Misi pertahanan planet NASA, DART
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Sebuah pesawat ruang angkasa buatan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) akan segera membuat sejarah dengan menabrak asteroid dalam tes pertahanan planet pertama di dunia. 

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Double Asteroid Redirection Test atau misi asteroid DART akan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke bulan kecil yang mengikuti asteroid Didymos pada hari Senin, 26 September 2022 pukul 19:14 EDT atau Selasa, 06:14 WIB. 

Jika semuanya berjalan dengan baik, pesawat ruang angkasa itu akan menabrak bulan Dimorphos dan mengambil gambar hingga saat tumbukan. Kita akan dapat melihat gambar-gambar itu secara langsung. 

Barry dan Sunita Pulang Jelang Hari Valentine

Menurut laman Space, Minggu, 25 September 2022, misi DART NASA diluncurkan hampir setahun yang lalu pada 24 November 2021 untuk menguji penggunaan 'penabrak kinetik' yang berpotensi mengubah orbit asteroid. 

Sementara itu target DART, Dimorphos memiliki lebar sekitar 560 kaki (170 meter) dan mengorbit induknya yang lebih besar, Didymos, setiap 11 jam 55 menit. 

Mendeteksi Alien Lewat Tenaga Surya

Asteroid itu berjarak sekitar 7 juta mil (9,6 juta kilometer) dari Bumi dan tidak menimbulkan risiko berdampak pada planet kita, kata NASA. DART harus mengenai Dimorphos saat bepergian dengan kecepatan sekitar 14.760 mph (23.760 kph).

Misi DART NASA

Photo :
  • PA

"Setelah manuver terakhir pada 25 September, sekitar 24 jam sebelum tumbukan, tim navigasi akan mengetahui posisi target Dimorphos dalam jarak 2 kilometer (1,2 mil)," tulis pejabat NASA dalam sebuah pernyataan. 

Kemudian DART akan dengan sendirinya memandu dirinya sendiri untuk bertabrakan dengan asteroid moonlet.

Sekitar empat jam sebelum tumbukan, pesawat ruang angkasa DART akan memasuki misi yang oleh para ilmuwan disebut fase terminal. Kamera DRACO pesawat ruang angkasa harus dikunci di asteroid Didymos dan mencari Dimorphos. 

"Pada saat itu, pada empat jam, kami sebenarnya menargetkan Didymos karena kami tidak dapat melihat Dimorphos," kata Wakil Insinyur Misi DART, Evan Smith di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins (JHUAPL) di Laurel, Maryland.

Selama fase terminal, pengendali penerbangan DART tidak akan lagi mengeluarkan perintah darat. Pesawat ruang angkasa akan sepenuhnya pada penargetan otonom menggunakan sistem navigasi pintar, jelas Smith.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya