5 Bukti Ilmiah Seseorang Lagi Jatuh Cinta

Sedang jatuh cinta.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Para ilmuwan telah menemukan dengan tepat apa artinya 'jatuh cinta'. Mereka melihat bahwa otak orang yang sedang jatuh cinta tampak sangat berbeda dari otak yang hanya mengalami nafsu dan juga tidak seperti otak seseorang dalam hubungan jangka panjang yang berkomitmen.

Studi yang dipimpin oleh Helen Fisher, seorang antropolog di Rutgers University dan salah satu pakar terkemuka tentang dasar biologis cinta, telah mengungkapkan bahwa fase jatuh cinta akan menjadikan otak mengalami periode waktu yang unik dan terdefinisi dengan baik.

Menurut situs Live Science, Rabu, 21 September 2022, berikut adalah tanda-tanda yang terbukti secara ilmiah bahwa Anda tengah mengalami jatuh cinta.

Berpikir dia sebagai orang yang spesial

Jatuh cinta.

Photo :
  • U-Report

Ketika sedang jatuh cinta, orang mulai berpikir bahwa kekasih mereka itu unik. Keyakinan itu ditambah dengan ketidakmampuan untuk merasakan gairah romantis untuk orang lain. Menurut artikel 2017 di jurnal Archives of Sexual Behavior, monogami ini merupakan hasil dari peningkatan kadar dopamin pusat di otak.

Selalu terlihat baik atau positif

123, Lagu Terbaru Ravi Andika yang Menyajikan Perspektif Baru tentang Jatuh Cinta

Pria jatuh cinta.

Photo :
  • U-Report

Orang yang benar-benar jatuh cinta cenderung fokus pada kualitas positif dari kekasih mereka sambil mengabaikan sifat negatifnya. Menurut Journal of Personality and Social Psychology, hubungan biasanya lebih berhasil ketika pasangan diidealkan.

Alasan Ilmiah Puasa Ramadhan Baik untuk Kesehatan Tubuh dan Jiwa Manusia

Mereka yang sedang jatuh cinta juga fokus pada peristiwa dan objek sepele yang mengingatkan pada orang yang dicintai, melamun tentang momen dan kenang-kenangan kecil yang berharga. Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 di jurnal Motivation and Emotion, jatuh cinta mencegah orang untuk fokus pada informasi lain.

Perhatian terfokus ini juga dianggap sebagai hasil dari peningkatan kadar dopamin sentral serta lonjakan norepinefrin pusat, merupakan bahan kimia yang terkait dengan peningkatan memori dengan adanya rangsangan baru.

Mitos atau Fakta? Guyur Kepala dengan Air Dingin Saat Mandi Bisa Sebabkan Stroke?

Ketidakstabilan emosi

Jatuh cinta

Photo :
  • Pinkvilla

Perasaan tersebut juga sering kali menyebabkan ketidakstabilan emosional dan fisiologis. Mereka terpental di antara kegembiraan, euforia, peningkatan energi, sulit tidur, kehilangan nafsu makan, gemetar, jantung berdebar kencang dan pernapasan yang dipercepat, serta kecemasan, panik, dan perasaan putus asa ketika hubungan mengalami kemunduran sekecil apapun.

Perubahan suasana hati ini sejajar dengan perilaku pecandu narkoba, menurut artikel tahun 2017 di jurnal Philosophy, Psychiatry and Psychology. Ketika mereka yang sedang jatuh cinta diperlihatkan foto orang yang mereka cintai, hal itu memicu bagian otak yang sama, yang aktif ketika seorang pengguna narkoba tengah kecanduan.

Pikiran yang mengganggu

Wanita sedang jatuh cinta.

Photo :
  • U-Report

Orang yang sedang jatuh cinta melaporkan bahwa mereka menghabiskan rata-rata lebih dari 85 persen waktu bangun mereka untuk memikirkan objek cinta mereka, menurut Fisher. Pemikiran intrusif, demikian bentuk perilaku obsesif ini disebut, dapat terjadi akibat penurunan kadar serotonin sentral di otak, suatu kondisi yang sebelumnya dikaitkan dengan perilaku obsesif.

Menurut sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Psychophysiology, pria yang sedang jatuh cinta memiliki kadar serotonin yang lebih rendah dibandingkan pria yang tidak, hal sebaliknya berlaku pada wanita. Pria dan wanita yang sedang jatuh cinta ditemukan memikirkan orang yang mereka cintai selama sekitar 65 persen dari waktu mereka terjaga.

Merencanakan masa depan

Jatuh cinta.

Photo :
  • U-Report

Sepasang kekasih yang kerap mencari cara untuk lebih dekat dan melamun masa depan juga merupakan tanda seseorang sedang jatuh cinta. Menurut sebuah artikel oleh Universitas Harvard, ketika kadar serotonin mulai kembali normal, hormon oksitosin dalam tubuh meningkat. Neurotransmitter ini dikaitkan dengan menciptakan hubungan yang lebih serius.

Lucy Brown, seorang ahli saraf di Albert Einstein College of Medicine di New York mengatakan dorongan untuk bersama orang lain ini seperti dorongan kita menuju air dan hal-hal lain yang kita butuhkan untuk bertahan hidup.

"Saya menganggap cinta romantis sebagai bagian dari strategi reproduksi manusia. Ini membantu kita membentuk ikatan pasangan, yang membantu kita bertahan hidup. Kita dibangun untuk mengalami keajaiban cinta dan didorong ke arah yang lain," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya