Perlindungan Data Pelanggan, Asus Tidak Simpan di Indonesia

Logo Asus.
Sumber :
  • tweaktown.com

VIVA Tekno – Produsen laptop Asus mengungkapkan, guna memperkuat keamanan data pribadi para pengguna, pihaknya tidak menyimpan data-data-data tersebut di Indonesia. Asus menegaskan bahwa mereka menyimpan data-data tersebut di server pusat mereka.

Indonesia Nomor 2 Terbanyak Diserang

“Dari sisi kita data yang kita punya ini dari end user Asus itu kita enggak simpan di Indonesia jadi di simpan di server Asus pusat, jadi karena semua data end user kita yang beli laptop Asus itu masuk ke portal MyAsus tadi, dan datanya enggak disimpan di Indonesia” ujar Head of Public Relations Asus Indonesia Muhammad Firman kepada VIVA Tekno, Kamis, 15 September 2022.

Ia menambahkan, disimpannya data para pengguna Asus ini di server pusat seharusnya membuat data-data tersebut menjadi lebih aman.

Produktivitas Maksimal dengan Laptop Tipis ASUS Zenbook S 14 UX5406

Pasalnya, para pembobol harus menerobos sistem keamanan mereka yang terletak di pusat, tempat mereka menyimpan datanya.

“Jadi, kalau misalnya ada yang coba terobos atau curi data customer kita ya mereka harus masuk ke server kita di pusat.” kata dia.

5 Cara Hapus Data Pribadi di Aplikasi Pinjol

“Jadi harusnya sih security-nya bisa lebih aman dibanding datanya disimpan di sini” imbuhnya.

ASUS juga menekankan, bahwa mereka tidak menyimpan data pelanggannya terkecuali para pelanggan yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi MyAsus.

“Dia beli laptop ASUS, pakai, ya udah, engga ada datanya yang kita simpan” ujarnya.

Adapun, dalam aplikasi MyAsus tersebut, ASUS juga menerapkan semacam fitur pengamanan ganda, yang meliputi kata sandi dan konfirmasi ke email pelanggan.

ASUS menyebutkan bahwa, pendaftaran ke aplikasi MyAsus tersebut bersifat opsional dan tidak wajib bagi para penggunanya, Hanya saja, bagi pengguna yang mendaftarkan diri terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan.

“Tapi itu pun opsional, engga semua pembeli laptop asus harus daftarkan diri engga mesti, engga wajib, tapi kalau daftarkan diri ya mereka bisa dapat informasi terbaru dari kita. Misal, produknya masuk service center dia bisa lihat langsung progressnya sudah sampai mana, cek garansi laptop berapa lama lagi, bisa,” tegasnya.

Ilustrasi keamanan siber

Ancaman Siber Jadi Momok di 2025, Publik Khawatirkan Risiko Data Bocor hingga Keamanan Finansial

Survei terbaru dari Populix mengungkapkan bahwa keamanan siber menjadi salah satu kekhawatiran utama masyarakat di era digitalisasi.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024