Sungai Nil Dimanfaatkan untuk Bangun Piramida Firaun
- Getty Images
VIVA Tekno – Sekitar 4.500 tahun yang lalu saat orang Mesir kuno membangun piramida Giza, Sungai Nil memiliki lengan yang dipergunakan untuk membantu para pekerja mengirimkan material ke lokasi konstruksi, menurut sebuah studi baru.
Penemuan ini didasarkan pada temuan arkeologi dan sejarah sebelumnya bahwa Sungai Nil memiliki cabang ekstra yang mengalir di sekitar piramida.
Dengan menganalisis sampel serbuk sari kuno yang diambil dari inti tanah, terlihat jelas bahwa bekas bentangan air dan permukaan sungai yang lebih tinggi memberi jalan bagi para pembangun Piramida Giza, tulis tim peneliti dalam sebuah makalah.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana piramida -makam kerajaan untuk firaun Khufu, Khafre dan Menkaure– memiliki ketinggian yang monumental, mengutip situs Live Science, Kamis, 15 September 2022.
Piramida yang menjulang tinggi dapat dicapai berkat cabang Khufu Sungai Nil yang sekarang sudah mengering. Itu ada selama pemerintahan Khufu, Khafre, dan Menkaure, memfasilitasi pengangkutan bahan konstruksi ke Piramida Giza.
Para peneliti telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa cabang Khufu yang telah lama hilang meluas ke dataran tinggi Giza di zaman kuno. Proyek baru ini bertujuan untuk menemukan dengan tepat bagaimana tingkat air telah berubah selama 8.000 tahun terakhir.
Untuk merekonstruksi masa lalu Sungai Nil, pada Mei 2019 tim mengebor lima inti ke dataran banjir Giza. Para peneliti mengukur jumlah serbuk sari yang ditemukan di berbagai bagian inti untuk menentukan bagaimana tingkat serbuk sari berubah dari waktu ke waktu.
Periode waktu ketika air masih berlimpah seharusnya memiliki lebih banyak serbuk sari daripada periode yang gersang, tulis penulis penelitian.
Analisis serbuk sari mengungkapkan bahwa pada saat orang Mesir kuno membangun piramida Giza, air cukup berlimpah sehingga cabang Khufu akan mengalir di dekat piramida Giza.
"Itu adalah kanal alami pada masa dinasti keempat ketika piramida dibangun," ujar penulis utama studi Hader Sheisha, seorang ahli geografi fisik di Universitas Aix-Marseille, Prancis.
Sheisha mencatat bahwa ketinggian air menjadi hal yang penting untuk konstruksi piramida. Akan sangat sulit membangun piramida tanpa cabang Khufu dan tanpa memiliki tingkat yang baik, yang menyediakan ruang akomodasi untuk kapal membawa balok batu yang begitu berat.
Kapan tepatnya cabang sungai tersebut punah tidak dapat dipastikan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pada 2.400 tahun yang lalu ketinggian air dari cabang tersebut sangat rendah.