Perusahaan Indonesia Diklaim Mulai Gandrung Transformasi Digital

Acara IBM Solutions Summit 2022.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Naufal

VIVA Tekno – Banyak perusahaan di Indonesia yang diklaim telah menerapkan transformasi digital terhadap perusahaannya.

Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Hal ini diungkapkan oleh Cin Cin Go selaku Technology and Country Leader IBM Indonesia.

Menurut data IBM, sebanyak 42 persen CEO mengaku bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) dapat memberikan manfaat bagi bisnis mereka.

Jangan Takut sama AI

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa 88 persen kepala perusahaan di Indonesia mempercayai penyimpanan cloud menjadi pendorong utama produktifitas bisnis.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan melakukan transformasi digital, organisasi baik kecil maupun besar mampu meningkatkan produksi, menghemat biaya operasional dan sumber daya serta membuka lapangan kerja baru.

Senjata Ampuh Berantas Korupsi

"Transformasi digital kini dipandang sebagai sumber keunggulan sebuah organisasi," ujar Cin Cin Go, Technology and Country Leader IBM Indonesia di IBM Solutions Summit 2022, Kamis, 9 September 2022.

Pada acara yang sama, Astra Daihatsu mengungkapkan bagaimana pabrik mereka menggunakan teknologi IoT dalam hal Produksi kendaraan.

Hal ini diungkapkan oleh Akmal Kusumajaya, Head of Corporate IT Division PT. Astra Daihatsu Motor dan CIO Astra Mobil 3 Group.

“Di pabrik kita sudah gunakan WiFi, karena beberapa kita udh gunakan IoT, kedepannya kita akan happy banget kalau ada 5G, bisa percaya diri lagi” ujar Akmal di IBM Solutions Summit 2022, Kamis, 9 September 2022.

Ia juga menuturkan bahwa dalam menerapkan penggunaan AI, diestimasikan pabriknya masih membutuhkan waktu kurang lebih 3 atau 4 tahun lagi.

“Kalau dari AI kemungkinan kita masih 3 atau 4 taun lagi, kita skarang masih berangkat dari big data, masih data analytic, kita masih coba utk collect semua datanya dr beberapa bisnis proses, mulai accounting, back office, sampai production.” kata dia.

Lebih dalam ia juga mengungkapkan bahwa masih menjadi pekerjaan rumah baginya untuk memberikan literasi terhadap para pengguna perihal tersebut.

“Kita masih harus beri literasi lagi nih ke usernya jadi kalau skarang kita hanya mancing dlu ke mereka, tetkadang transformasi digital harus siap dg perubahan bisnis proses dan otomatisasi” ujarnya.

“(kita) masih dalam proses kita memberikan informasi literasi bagaimana menggunakan AI itu” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya