Pesaing WhatsApp Punya Presiden Baru
- Kr-Asia
VIVA Tekno – Pesaing WhatsApp, Signal memiliki Presiden baru yaitu Meredith Whittaker merupakan mantan manajer Google dan salah satu pendiri AI Now Institute.
Whittaker membuat pengumuman sendiri dalam sebuah posting di blog Signal di mana dia menguraikan sifat strategis dari perannya dalam membimbing organisasi menuju keberlanjutan jangka panjang.
“Sebagai Presiden, saya akan mendedikasikan diri saya untuk membantu Signal membangun akar tunggang yang panjang sehingga dapat tumbuh dan berkembang dalam iklim yang dinamis,” tulis Whittaker.
Dalam peran ini, dia akan bekerja dengan CEO dan kepemimpinan Signal dengan fokus khusus untuk memandu strategi Signal, memastikan keberlanjutan finansial, mempertajam dan memperluas komunikasi publik Signal dan segala yang diperlukan untuk memperkuat aplikasi dan organisasi.
Whittaker adalah seorang peneliti teknologi yang dikenal luas sebagai salah satu penyelenggara pemogokan massal di Google pada tahun 2018, sebagai protes penanganan perusahaan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap eksekutif puncak.
Di dalam Google, ia juga dikenal karena advokasinya untuk AI etis dan ikut mendirikan AI Now Institute di NYU saat masih bekerja di perusahaan tersebut.
Pada 2019, Whittaker meninggalkan Google, menjadi salah satu dari banyak koordinator pemogokan yang mengaku mengalami pembalasan atas aktivisme internal mereka.
Kedalaman pengetahuan dan kerangka moralnya diakui baru-baru ini ketika ia bergabung dengan FTC sebagai penasihat senior AI pada November 2021, menurut situs The Verge, Rabu, 7 September 2022.
Sebagai presiden, Whittaker akan bergabung dengan Signal pada masa transisi perusahaan. Dia mengambil peran pada tahun yang sama ketika pendiri Signal Moxie Marlinspike mengundurkan diri sebagai CEO.
Perusahaan juga mengembangkan Signal Protocol, protokol kriptografi sumber terbuka untuk pesan terenkripsi end-to-end yang telah diadopsi WhatsApp sejak 2016. Sebagai aplikasi mandiri, Signal memiliki sekitar 40 juta pengguna
Meski masih sangat kecil jika dibandingkan dengan pengguna WhatsApp yang mencapai dua miliar pengguna, tetapi platform menjadi pemain penting dalam lanskap perpesanan instan.