Nasib Media Sosial Milik Donald Trump Naik Turun

Media sosial milik Donald Trump, Truth Social.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Platform media sosial, Truth Social milik Donald Trump terancam gagal menjadi perusahaan publik setelah mengalami penundaan merger.

Sebelumnya beredar kabar, melalui langkah merger, Truth akan menjadi perusahaan publik. Sayangnya, beberapa investigasi menunjukkan para pemegang saham tidak mendukung langkah tersebut, mengutip dari situs Gizmodo, Rabu, 7 September 2022.

Para pemegang saham dikabarkan telah menolak perpanjangan satu tahun untuk menyelesaikan akuisisi. Sebagai dampaknya, Truth Social pun terancam akan kehilangan investasi senilai US$1,3 miliar atau sekitar Rp19 triliun.

Adapun, penundaan ini terjadi antara Trump Media & Technology Group (TMTG) selaku pemilik Truth dengan Digital World Acquisition Corp (DWAC), selaku perusahaan cangkang akuisisi atau yang sering disebut sebagai Special Purposes Acquisition Company (SPAC).

Seperti kebanyakan praktek perusahaan akuisisi bertujuan khusus, DWAC dibentuk untuk menjadi perusahaan cangkang dengan tujuan utamanya adalah mendanai TMTG dan membawanya ke pasar modal dan Truth Social akan menjadi aset utama perusahaan akuisisi.

Sejak pertama kali diumumkan pada Oktober 2021, merger tersebut memang memantik gejolak.

DWAC dan akuisisi tersebut sontak langsung menjadi subyek dari beberapa penyelidikan federal yang tengah berlangsung, termasuk penyelidikan dari SEC, Departemen Kehakiman, dan dewan juri federal di Distrik Selatan New York.

Meskipun tengah mengalami permasalahan hukum, DWAX telah melayangkan usulan untuk memperpanjang tenggat waktu kesepakatan akhir satu tahun lagi hingga September 2023.

Trump Klaim Persoalan Timur Tengah Akan Segera dan Mudah Diselesaikan

Untuk menyetujui usulan 65 persen pemegang saham perusahaan perlu menyatakan dukungan afirmatifnya pada hari ini.

Namun, dilaporkan jauh lebih sedikit pemegang saham Digital World yang memilih untuk mendukung.

Donald Trump Klaim Bisa 'Taklukkan' Netanyahu: Dia Sangat Percaya pada Saya

Sebagai informasi tambahan, sebagai buntut penggerebekan FBI di rumah Donald Trump di Florida, Truth Social, sempat mendapatkan gelombang besar peminat dan pengguna baru.

Dalam rentang waktu 31 Juli hingga 7 Agustus 2022, aplikasi tersebut telah diunduh kurang dari 20 ribu kali. Namun seminggu setelahnya, melonjak hingga lebih dari 100 ribu unduhan.

Waspadai Perang Dagang Jilid II ala Trump, Sri Mulyani: Pasti Akan Berdampak Langsung ke Ekonomi

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024