Begini Cara Tri Dukung Gen Z Berkreasi di Platform TikTok

Tri dan Indosat Ooredo Hutchison (IOH).
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Naufal

VIVA Tekno – Berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistika (BPS) 2020, jumlah Gen Z di Indonesia mencapai 75,49 juta jiwa atau sekitar 27,94 persen dari total penduduk Indonesia.

Investasi Emas Makin Hot, Gen Z Diingatkan Mulai Disiplinkan Keuangan

Namun ternyata dominasi Gen Z tersebut tidak berhenti sampai di sana, penetrasi internet tertinggi di Indonesia juga berhasil disabet oleh Gen Z yang angkanya hampir mencapai 100 persen (99,16 persen).

Menanggapi hal ini, brand Tri, Indosat Ooredo Hutchison (IOH) mengeluarkan inovasi baru yang mengajak Gen Z Indonesia untuk menggali lebih dalam potensi dalam diri mereka untuk berkarya di dunia digital.

Bukan Cuma Gaji, Ternyata Ini 6 Alasan Gen Z Gampang Resign dari Tempat Kerja

Sebagai bentuk dukungannya terhadap Gen Z, Tri secara resmi mengeluarkan kartu perdana dan isi ulang baru yang dinamakan Perdana Happy yang menawarkan bonus kuota TikTok.

Kartu tersebut mencakup kuota reguler dengan pilihan nominal sebesar 4GB, 6GB, 12GB, 22GB, dan 52GB dengan masa aktif selama 30 hari yang dibanderol mulai dari harga Rp15 ribu dan pelanggan dapat mendapatkan bonus kuota TikTok hingga 30 hari dengan tambahan bonus kuota bulanan hingga bulan ketiga setelah melakukan aktivasi kartu.

Mengenal Money Dysmorphia yang Bikin Milenial dan Gen Z Selalu Cemas soal Uang

"Gen Z dengan berbagai talenta yang dimiliki perlu kita dukung dan fasilitasi, untuk bisa memanfaatkan dunia digital secara positif dan kreatif, menghasilkan karya digital sesuai dengan jati diri dan passion mereka, dan sekarang adalah waktunya,” ungkap Ritesh Kumar Singh, COO Indosat Ooredo Hutschison, beberapa waktu lalu.

Meskipun begitu, kreativitas yang tidak terbatas ini harus tetap menuju ke arah yang positif. Alih-alih hanya mengejar popularitas semata.

Hal ini disampaikan oleh seorang konten kreator TikTok, Rifaldy Pratama atau yang akrab disapa Bondol TikTok dengan akun TikTok bernama @bondol.jpg dalam acara yang sama, mengingatkan kepada Gen Z agar tidak hanya mengejar popularitas semata.

"Gen Z ini kadang-kadang kalau ngelihat yang viral, 'Wih, pengen deh, ih FYP, pengen deh'. Tapi kadang mereka lupa kalau konten itu mesti positif juga,” jelasnya.

"Kreativitas engga terbatas, unlimited, jadi kalau engga diimbangi oleh konten-konten positif. Kadang-kadang Gen Z ini suka kurang terarah gitu,” imbuh Ritesh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya