NASA Temukan Bumi Super yang Diselimuti Lautan
- NASA
VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah menemukan sebuah planet di ujung alam semesta yang mungkin tertutup air dan mungkin juga mendukung kehidupan.
Pada hari Rabu kemarin, tim internasional yang dipimpin oleh Universitas Montreal, Kanada mengumumkan penemuan 'Bumi super' –sebuah planet yang berpotensi berbatu seperti kita, tetapi ukurannya lebih besar– yang mengorbit bintang katai merah sekitar 100 tahun cahaya jauhnya.
Sejak 2018, badan antariksa itu telah memburu planet-planet di luar tata surya kita, termasuk yang dapat mendukung kehidupan, melansir dari situs Metro, Jumat, 26 Agustus 2022.
Pencarian dilakukan oleh The Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), yang sedang dalam misi untuk mensurvei 200.000 bintang paling terang di dekat Matahari untuk mencari exoplanet layak.
TESS diluncurkan pada 18 April 2018, di atas roket SpaceX Falcon 9 dan sejak itu telah menemukan ribuan exoplanet. Pada bulan Maret, NASA mengonfirmasi keberadaan 5.000 planet di luar tata surya kita berkatnya.
Sementara beberapa tertutup lautan lava, planet baru yang ditemukan oleh TESS ini mungkin tertutup air. Planet laut sudah lama dibayangkan tetapi sulit untuk dikonfirmasi dan TOI-1452 b jadi salah satu di antaranya.
"Itu sekitar 70 persen lebih besar dari Bumi dan kira-kira lima kali lebih besar ukurannya. Kepadatannya bisa konsisten dengan lautan yang sangat dalam," kata NASA.
Planet ini mungkin juga berupa batu besar dengan sedikit atau tanpa atmosfer atau atmosfer hidrogen dan helium. Jika TOI-1452 b menjadi 'dunia laut', lautan itu bisa lebih dalam daripada di Bumi.
Sementara permukaan Bumi terdiri dari 70 persen air, lautan biru kita membuat kurang dari 1 persen massa Bumi. Sementara satu simulasi TOI-1452 b menunjukkan bahwa air membentuk sebanyak 30 persen dari massanya.
Proporsi itu mirip dengan bulan berair di tata surya kita seperti Ganymede dan Callisto di Jupiter atau Titan dan Enceladus di Saturnus yang diduga menyembunyikan lautan dalam di bawah cangkang es.
Di TOI-1452 b, satu tahun berlangsung selama 11 hari, merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit bintangnya. Langkah selanjutnya akan menjadi pekerjaan dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA.
Jarak planet ini 100 tahun cahaya. Dalam istilah astronomi ini berarti cukup dekat. Para peneliti di tim penemuan planet akan berusaha menjadwalkan waktu JWST untuk melihatnya lebih dekat.
Mereka percaya bahwa bintangnya yang relatif terang memungkinkan teleskop sapu jagat itu untuk menangkap spektrum cahaya bintang yang bersinar melalui atmosfer, yang menunjukkan jenis atmosfer yang dimilikinya.
JWST sudah siap untuk mempelajari dua 'Bumi super' yang panas untuk ukuran dan komposisi batuannya. TOI-1452 b akan bergabung dengan '55 Cancri e' yang tertutup lava dan 'LHS 3844 b' yang merupakan dunia tak berudara.