Metode Baru 'Bikin Anak' sedang Diuji Ilmuwan
- freepik by freepik
VIVA Tekno – Ke depannya, cara manusia ‘bikin anak’ atau supaya cepat hamil bisa berubah. Metode ini bukan lagi embrio yang terbentuk ketika sperma bertemu sel telur, tapi memulainya dengan sel lain seperti sampel darah atau biopsi kulit yang dapat diubah menjadi sperma dan telur buatan.
Itulah janji dari pendekatan radikal terhadap reproduksi. Para ilmuwan telah menciptakan telur dan sperma buatan dari sel tikus dan menggunakannya untuk membuat anak tikus. Sel kelamin manusia buatan adalah berikutnya.
Cara ini akan membuka rute alternatif untuk menjadi orangtua. Pasangan sesama jenis bisa memiliki anak yang terkait secara genetik. Jika seorang wanita cisgender bisa membuat sel spermanya sendiri, dia bisa menggunakannya untuk membuahi sel telur pasangannya.
Demikian juga seorang pria cisgender, bisa menghasilkan sel telurnya sendiri untuk dibuahi oleh sperma pasangannya. Teknologi ini akan memungkinkan empat orangtua untuk memberikan kontribusi genetik yang sama kepada bayi.
Sel kelamin manusia terbukti jauh lebih sulit untuk dibangun daripada sperma dan telur tikus. Menciptakannya sangat rumit, sehingga beberapa peneliti yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun terkadang mulai menyerah menurut situs MIT Technology Review, Kamis, 25 Agustus 2022.
Pertanyaan besarnya adalah apakah kita bisa mengubah hasil lab yang dapat diterima dan aman dalam cara kita bereproduksi karena ini juga terkait dengan etika.
Dalam banyak hal, masih menjadi misteri yang mendalam bagaimana sperma dan sel telur terbentuk. Tanpa pengetahuan itu, sel telur dan sperma yang dibuat di laboratorium dapat membawa risiko penyakit mematikan yang mungkin tidak akan terlihat sampai bayi yang dihasilkan lahir atau bahkan di kemudian hari dalam hidup mereka.
Kekhawatiran yang sama juga pernah menghinggapi sistem fertilisasi in vitro (IVF). Namun, saat ini sekitar 73 ribu bayi lahir setiap tahunnya di Amerika Serikat (AS) sebagai hasil dari teknologi reproduksi berbantuan seperti IVF.
Jika kita dapat menemukan cara untuk melakukannya dengan aman, penggunaan sel kelamin buatan dapat mengubah reproduksi secara lebih radikal dan berpotensi mendefinisikan kembali apa artinya menjadi orangtua biologis.