Perusahaan Ini Mau Bangkitkan Harimau Tasmania dari Kepunahan
- Gizmodo.com
VIVA Tekno – Harimau Tasmania terakhir yang diketahui (Thylacinus cynocephalus) telah lama mati di Kebun Binatang Beaumaris Hobart, Australia pada 1936 silam dan saat ini, sebuah perusahaan rekayasa genetika berencana untuk melahirkannya kembali.
Perusahaan tersebut adalah Colossal, dan tujuannya adalah untuk mengembalikan spesies yang terhapus dari muka bumi oleh hal-hal seperti perubahan iklim maupun, ulah dari umat manusia, di mana saat ini kedua ancaman itu berjalan beriringan, dan banyak mamalia besar lainnya juga hampir punah, seperti dikutip dari situs Gizmodo, Senin, 22 Agustus 2022.
Wacana ini bukanlah yang pertama, sebelumnya Colossal juga pernah mengumumkan akan menghidupkan kembali ribuan mammoth berbulu ke padang rumput Siberia yang telah punah sekitar 4.000 tahun silam.
Kembali, Harimau Tasmania berhabitat di pulau Tasmania, selatan Australia, adalah korban kepunahan yang jauh lebih baru.
Manusia mulai berburu marsupial belang ini begitu mereka dianggap sebagai ancaman bagi ternak pemukim, dan hal kepunahannya ini juga tidak terlepaskan dari sikap pemerintah Tasmania kala itu yang akan memberikan harga pada kepala mereka yang mirip serigala ini.
Meskipun disematkan nama harimau dan terdapat belang hitam pada bagian tubuhnya, harimau Tasmania sebetulnya tidak berkerabat dekat dengan kucing besar.
Harimau tasmania justru lebih terlihat seperti seekor anjing, meskipun itu juga tidak terkait dengan canids. Harimau Tasmania adalah karnivora berkantung terbesar ketika punah; itu adalah binatang yang berburu di semak-semak dan melahirkan anak-anak sebelum waktunya, membesarkan mereka dalam kantong di perutnya.
Meskipun kepunahannya sudah lama berlalu, baik harimau Tasmania maupun mamut memiliki genom lengkap yang diurutkan. Kemudian, untuk menghidupkan kembali harimau tasmania yang telah punah sejak 1936 silam, Colossal bekerja sama dengan Lab Penelitian Restorasi Genetik Terpadu Tasmania (TIGRR) University of Melbourne.
Adapun, salah satu kritik yang menyeruak terhadap proyek ini adalah menempatkan kembalinya spesies yang punah di atas kesehatan spesies yang masih ada. Sementara, tidak sedikit juga jumlah marsupial di Australia yang saat ini terancam punah, dan secara teoritis dapat dilindungi dengan uang besar yang justru dipakai untuk proyek ini.
Sementara, Colossal berargumen, dengan kembalinya spesies yang punah ini akan meningkatkan kesehatan seluruh habitat.
Tetapi, perlu ditekankan, apa yang akan dibawa kembali bukanlah harimau Tasmania, setidaknya tidak persis. Karena tidak ada harimau Tasmania yang tersisa. Setidaknya tidak ada yang kita ketahui, dan mereka pasti mungkin hidup sedikit lebih lama dari sampai 1936.
Sedangkan, hewan yang ingin diproduksi oleh Lab Pask ini akan lahir dari seekor Dunnart ekor gemuk, yakni seekor marsupial yeng berukuran selayaknya tikus yang merupakan salah satu kerabat terdekat harimau Tasmania yang masih hidup, tetapi masih cukup jauh dari hewan seukuran anjing di pohon evolusi.
Singkatnya, hewan yang dihasilkan dari proyek ini akan sangat dekat dengan harimau Tasmania. Kendati demikian, harimau Tasmania sejati telah lenyap untuk selama-lamanya dari Bumi ini.