Mark Zuckerberg Digugat, Penyebabnya karena Ini

Penjaga keamanan Mark Zuckerberg, Rodney Medeiros, terkena serangan jantung.
Sumber :
  • Peoples Watch dog

VIVA Tekno – Keluarga dari seorang penjaga keamanan yang meninggal di properti milik Mark Zuckerberg pada tahun 2019, menuntut miliarder teknologi itu dengan tuduhan kelalaian dan kematian yang salah.

Takut Kematian Menjadi Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab

Rodney Medeiros menderita serangan jantung saat bekerja sebagai penjaga keamanan musiman paruh waktu di resor CEO Meta itu yang dikenal sebagai Koolau Ranch, di Kauai, Hawaii pada Agustus 2019, menurut gugatan yang diajukan terhadap perusahaan Zuckerberg, Pilaa Land, LLC.

Pensiunan pekerja tebu berusia 70 tahun itu bekerja sebagai bagian dari keamanan Zuckerberg di mana dia bertanggung jawab untuk berpatroli di pantai Pilaa, yang terletak di dasar bukit curam dari kompleks seluas 1.412 hektare.

Profil Cawabup Kabupaten Ciamis Yana Diana Putra yang Meninggal Dunia

Meideiros mengalami serangan jantung mematikan saat melakukan perjalanan dari pantai kembali ke kompleks di tengah hujan lebat. Menurut gugagan perusahaan dapat mencegah kematiannya jika kendaraan yang biasanya membawanya kembali ke atas bukit telah dipasang dengan ban untuk cuaca buruk.

Keluarga mengatakan bahwa Zuckerberg memberi mereka cek sebesar US$7.500 atau Rp111 juta setelah kematian Medeiros, tetapi mereka percaya hidupnya jauh lebih berharga dari itu.

Kompaknya Satu Keluarga di Batu Bara Tidak Patut Dicontoh, Jadi Bandar dan Pengedar Narkoba

Putrinya mengatakan bahwa ayahnya akan diantar ke pos di awal setiap shift dan akan diantar kembali ke atas bukit di akhir pekerjaan, menurut situs Independent, Senin, 22 Agustus 2022.

"Mereka akan membawanya dengan Kawasaki Mule dan mengantarnya ke posnya. Dan ketika shiftnya selesai, mereka akan turun dan menjemputnya dan membawanya kembali," kata Ziba Medeiros.

Pada 19 Agustus Medeiros mencatat bagaimana hujan lebat mulai turun dan pada akhir shiftnya, pukul 18:00 sore, jalan untuk mencapai bukit menjadi sulit dengan kendaraan di properti.

Keadaan ini memaksa pria berusia 70 tahun itu untuk melakukan perjalanan panjang ke atas bukit yang curam dengan berjalan kaki, "Ini tebing. Dia jatuh di kedua sisi," jelasnya kepada media setempat.

Seorang penjaga keamanan lainnya khawatir ketika rekan kerjanya itu belum kembali dari dasar bukit. Ketika dia pergi mencari Medeiros, dia menemukannya bersandar di pohon dan tengah memegangi dadanya. Di antara staf yang ada di perkebunan, terdapat juga petugas medis.

Petugas medis itu, menurut juru bicara kantor keluarga, memberikan bantuan kepada penjaga keamanan yang sakit dan kemudian memastikan bahwa dia sadar dan komunikatif sebelum ambulan membawanya ke Rumah Sakit Wilcox.

Medeiros diumumkan meninggal beberapa jam kemudian, dengan laporan dari seorang ahli jantung bahwa 'tekanan fisik mendaki bukit adalah faktor penting yang menyebabkan peristiwa akut'.

Dalam gugatan itu, pengacara yang mewakili Medeiros berpendapat bahwa kematian pria berusia 70 tahun itu bisa dicegah jika kendaraan di komplek dilengkapi dengan ban untuk medan yang sering mereka lalui.

Seminggu setelah kejadian, seorang manajer keamanan bertemu dengan keluarga Medeiros dan menyampaikan belasungkawa. Mereka juga menawarkan bantuan keuangan. Namun saat itu keluarga belum terbuka mengenai angkanya.

Beberapa hari kemudian keluarga menerima cek sebesar Rp111 juta. Awalnya mereka tidak melakukan protes, tapi dua tahun kemudian mereka malah mengajukan gugatan.

Juru bicara menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan kontribusi Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan sebagai uang untuk membantu biaya pemakaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya