China Luncurkan Medan Magnet Buatan yang Lebih Kuat dari Bumi

Kutub Utara dan Selatan Bumi serta medan magnet.
Sumber :
  • mnh.si.edu

VIVA Tekno – Para ilmuwan di China mengklaim telah memecahkan rekor dunia setelah magnet hibrida buatan mereka mencapai medan magnet stabil sebesar 45,22 tesla atau lebih dari satu juta kali dari Bumi.

Tisu Mice Berubah Jadi Nano, Intip Strategi Azkia Diva Hadapi Gempuran Banjirnya Produk China

Pencapaian itu dibuat di laboratorium Steady High Magnetic Field (SHMFF) Akademi Ilmu Pengetahuan China, menurut laman Sputniknews, Kamis, 18 Agustus 2022.

"Hefei telah menjadi medan magnet dengan kondisi yang mapan dan tertinggi, yang dapat mendukung penelitian ilmiah di dunia," tulis para peneliti.

Trump atau Harris, Siapa yang Akan Lebih Menguntungkan bagi Tiongkok?

Pernyataan laboratorium juga mengacu pada rekor sebelumnya di mana 745 tesla yang berasal dari tahun 1999 dicapai oleh instrumen seberat 35 ton di MagLab, yang didanai oleh National Science Foundation dan negara bagian Florida, Amerika Serikat.

"Rekor dunia asli dibuat oleh National High Magnetic Field Laboratory di Amerika Serikat pada tahun 1999. Magnet hibridanya menghasilkan 450.000 gauss (45 tesla) dan telah memegang rekor selama 23 tahun," tambah mereka dalam pernyataannya.

Bursa Asia Bervariasi Jelang Agenda Politik di China dan AS

Magnet di SHMFF mirip dengan yang ada di MagLab, dikenal sebagai magnet hibrida. Sisipan resistifnya terkandung di dalam eksterior superkonduktor dengan lubang 32 mm.

Tim ilmiah awalnya membangun magnet hibrida pada tahun 2016. Pada saat itu teknologi menghasilkan medan magnet sebesar 40 tesla. Para ilmuwan terus berupaya agar bisa mencapai medan magnet yang lebih tinggi.

Untuk melakukan ini, mereka membuat inovasi struktur magnet sambil mengembangkan bahan baru dan mengoptimalkan proses pembuatan cakram Bitter, kata fisikawan Guangli Kuang.

Tim di Akademi Ilmu Pengetahuan China menggunakan input 26,9 megawatt untuk mencapai terobosan 45,22 tesla. Sedangkan magnet 45 tesla di MagLab membutuhkan input 30 megawatt.

Teknologi akan secara efektif meningkatkan kondisi eksperimental bagi para ilmuwan untuk melakukan penelitian ilmu material dan akan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam penelitian bahan elektronik berdaya rendah dan bidang lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya