Implan Mata dari Kulit Babi Sukses Pulihkan Kebutaan

Implan kornea dari kolagen kulit babi.
Sumber :
  • PA

VIVA Tekno – Sebuah implan mata yang terbuat dari kulit babi telah memulihkan penglihatan orang buta, menurut sebuah studi baru. Para peneliti menciptakan implan yang menyerupai kornea manusia dari protein kolagen hewan.

Momen Kocak Warga Yogyakarta yang Kena Air Liur Babi saat Berangkat Kerja, Bikin Ngakak Netizen

Dalam sebuah studi percontohan, itu memulihkan penglihatan pada 20 orang dengan kornea yang sakit, yang sebagian besar buta sebelum menerima implan.

Para ilmuwan mengatakan hasil menjanjikan itu membawa harapan bagi mereka yang menderita kebutaan kornea dan penglihatan rendah, mengutip dari situs Metro, Minggu, 14 Agustus 2022.

Inovasi UGM: Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi dalam Makanan, 5-10 Menit Langsung Ketahuan

Implan bioengineered adalah alternatif untuk transplantasi kornea manusia yang disumbangkan, yang langka di negara-negara di mana kebutuhannya paling besar.

Kornea adalah bagian transparan mata yang menutupi iris dan pupil, dan memungkinkan cahaya masuk ke mata. Neil Lagali, profesor di departemen ilmu biomedis dan klinis di Universitas Linkoping, Swedia, adalah salah satu peneliti di balik studi.

Top Trending: 'Kampung Maling' Diboikot, Kuburan Jadi Kebun Sayur, Muallaf Ingin Kurban Babi

"Hasilnya menunjukkan bahwa mengembangkan biomaterial yang memenuhi semua kriteria dapat digunakan sebagai implan manusia, yang diproduksi secara massal dan disimpan hingga dua tahun. Dengan demikian dapat menjangkau lebih banyak orang dengan masalah penglihatan," jelasnya.

Menurutnya ini dapat mengatasi masalah kekurangan jaringan kornea yang disumbangkan dan akses ke perawatan lain untuk penyakit mata.

(Kiri) sebelum operasi (kanan) setelah operasi.

Photo :
  • Rafat M

Para ahli memperkirakan bahwa 12,7 juta orang di seluruh dunia menjadi buta karena kornea yang rusak atau sakit, tetapi hanya satu dari 70 pasien yang menerima transplantasi kornea.

Mereka yang membutuhkan transplantasi kornea cenderung tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana akses ke perawatan sangat terbatas.

Mehrdad Rafat merupakan peneliti dan pengusaha di balik desain dan pengembangan implan serta Kepala Eksekutif LinkoCare Life Sciences AB, di mana perusahaan memproduksi kornea bioteknologi yang digunakan dalam penelitian ini.

"Kami telah melakukan upaya yang signifikan untuk memastikan bahwa penemuan kami akan tersedia secara luas dan terjangkau oleh semua dan bukan hanya oleh orang kaya," ujarnya.

Itulah mengapa teknologi ini dapat digunakan di semua bagian dunia. Untuk membuat alternatif untuk kornea manusia, para peneliti menggunakan molekul kolagen yang berasal dari kulit babi yang merupakan produk sampingan dari industri makanan sehingga mudah diakses.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya