Jumlah Anak Indonesia Putus Sekolah Harus Disetop
- ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA – Data yang terhimpun oleh UNICEF melaporkan jumlah anak Indonesia yang putus sekolah meningkat sebanyak 4,3 juta jiwa selama pandemi COVID-19. Salah satu alasan yang paling banyak ditemui adalah kondisi ekonomi keluarga siswa.
Melihat data tersebut, aplikasi pendidikan berbasis video, Kuncie, ikut memberdayakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui program Merdeka Pendidikan.
Program yang berlangsung sejak 8 Agustus hingga 31 Desember 2022 ini selaras dengan fokus peningkatan transformasi pendidikan digital dalam Presidensi G20 yang digelar pada November mendatang.
Peningkatan pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia sehingga diharapkan peran pendidikan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung SDGs 2030.
Asal tahu saja, keterlibatan Kuncie merupakan hasil kolaborasi antara Telkomsel dengan platform donasi dan program sosial, Kitabisa.com. Sebagai informasi, Kuncie merupakan aplikasi milik operator telekomunikasi pelat merah itu.
"Melalui kolaborasi ini kami berupaya membangun sebuah ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, dengan mengikutsertakan pelanggan dalam program Merdeka Pendidikan untuk membantu situasi ekonomi para siswa tersebut agar mereka dapat melanjutkan sekolah," kata Vice President Postpaid Consumer, International Roaming & Interconnect Telkomsel Bernadus W Wijayanto, Kamis, 11 Agustus 2022.
Jadi, lanjut Wijayanto, Telkomsel bersama Kitabisa.com menghimpun donasi dari pelanggan bagi pelajar yang membutuhkan lewat program loyalty Telkomsel Poin.
Melalui aplikasi MyTelkomsel atau situs Telkomsel.com, pelanggan dapat menukarkan (redeem) setidaknya 50 Telkomsel Poin untuk mendonasikan Rp5.000 untuk membantu biaya pendidikan dan menunjang kegiatan belajar ratusan pelajar yang membutuhkan.
Setiap penerima manfaat dari program tersebut akan mendapatkan bantuan senilai Rp2,5 juta dalam bentuk biaya pendidikan dan paket internet Telkomsel sebagai penunjang pendidikan atau kebutuhan-kebutuhan lainnya.
"Setiap penerima manfaat bisa memilih dua kelas premium dari platform belajar bisnis online dan mentoring pengembangan keterampilan kerja Kuncie. Tentunya, dengan beberapa pilihan praktisi sesuai preferensi," jelas Wijayanto.
Keduanya akan melaksanakan distribusi bantuan dan monitoring dalam 5 bulan selama periode program ini.