Roket India Belum Beruntung

Roket pembawa wahana penjelajah Bulan milik India, Chandrayaan-2.
Sumber :
  • Dokumen Indian Space Research Organisation (ISRO)

VIVA Tekno – Roket India yang diluncurkan untuk pertama kalinya pada Sabtu malam, 6 Agustus 2022, dikabarkan gagal mengirimkan muatan satelitnya ke orbit yang diinginkan karena masalah sensor.

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Small Satellite Launch Vehicle (SSLV) setinggi 112 kaki (34 meter) lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Satish Dhawan di pantai tenggara India pada Sabtu pukul 23:48 EDT dengan dua satelit di dalamnya.

Tiga tahapan roket dengan bahan bakar padat masih berkinerja baik, tetapi tahap keempat dan terakhir yang merupakan modul pemangkas kecepatan berbahan bakar cair (VTM), mengalami hambatan.

Prabowo Jadi Tamu Kehormatan India Republic Day, Dubes Sandeep Temui Anindya Bakrie Bahas Persiapan

Pejabat Organisasi Penelitian Luar Angkasa India melaporkan hilangnya data dari roket pada saat itu. Lebih dari lima jam setelah lepas landas, ISRO mengumumkan misi itu gagal, menurut situs Space, Senin, 8 Agustus 2022.

"SSLV-D1 seharusnya menempatkan satelit ke orbit elips 356km x 76km bukan orbit melingkar 356 km. Satelit tidak lagi dapat digunakan. Masalah diidentifikasi secara wajar. Kegagalan untuk mengidentifikasi sensor dan melakukan tindakan penyelamatan menyebabkan penyimpangan," tweet pejabat ISRO di Twitter.

Ikut Ritual Aneh, Pria di India Tewas Karena Menelan Ayam Hidup-hidup

Investigasi atas kegagalan sedang direncanakan. Roket itu seharusnya menyebarkan dua satelit sekitar 13 menit setelah lepas landas ke orbit 221 mil (356 kilometer) di atas Bumi.

Tidak dijelaskan apakah itu sudah terjadi atau apakah mereka kehilangan data yang menunjukkan masalah serius. Muatan utama pada misi tersebut adalah EOS-02, satelit pengamatan Bumi eksperimental seberat 300 pon (135 kilogram).

"Satelit seri microsat ini menawarkan penginderaan optik jauh yang beroperasi di pita inframerah dengan resolusi spasial tinggi," tulis pejabat ISRO dalam deskripsi misi.

Satelit kedua yang naik pada hari Sabtu adalah cubesat seberat 18 pon (8 kg) yang disebut AzaadiSAT. Pesawat ruang angkasa kecil ini mempunyai 75 muatan berbeda yang dibangun oleh siswa perempuan di seluruh India untuk melakukan eksperimen femto.

Muatannya termasuk transponder UHF-VHF yang bekerja di frekuensi radio yang memungkinkan transmisi suara dan data untuk operator radio amatir, penghitung radiasi berbasis solid state PIN diode untuk mengukur radiasi pengion di orbitnya, transponder jarak jauh dan kamera selfie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya