Aslinya Bukan Warna Merah, Ini 4 Fakta Laut Merah
- TFA Manasek
VIVA – Laut Merah atau Red Sea adalah salah satu laut yang terkenal di dunia karena keunikannya. Laut Merah atau memiliki nama "asli" Laut Teberau adalah sebuah teluk di sebelah barat Jazirah Arab yang memisahkan benua Asia dengan Afrika.
Jalur ke laut di selatan melewati Babul Mandib dan Teluk Aden sedangkan di utara terdapat Semenanjung Sinai dan Terusan Suez.
Keindahan serta kisah yang mengikutinya, yaitu Nabi Musa yang pernah membelah laut ini, menjadi daya tarik yang dimiliki laut ini. Diperkirakan, Laut Merah kedatangan jutaan pengunjung dari seluruh dunia tiap tahunnya. Â
Mengapa Dinamakan Laut Merah?
Ketika dikunjungi, banyak pengunjung yang heran karena berekspektasi bahwa Laut Merah berwarna merah, namun yang terlihat malah warna biru. Dikutip dari Live Science, Laut Merah bukan berarti warna air di lokasi tersebut selalu merah. Warna air wilayah yang memanjang dari utara ke selatan sebetulnya adalah warna biru kehijauan.Â
Namun di Laut Merah hidup spesies alga atau cyanobacteria algae yang disebut Trichodesmium erythraeum. Saat alga ini mati, air Laut Merah berubah warna menjadi merah kecoklatan. Warna merah yang dihasilkan dari alga ini tidak sama untuk tiap wilayah Laut Merah.
Selain itu, alasan kedua adalah, karena adanya pegunungan Edom yang ada di sekitar Laut Merah. Pegunungan ini memiliki tanah berwarna kemerahan, dan sering kali memantulkan warna tersebut ke air Laut Merah.
Salah Satu Laut Terasin di Dunia
Selain keunikan namanya, Laut Merah juga terkenal dengan keasinannya yang tinggi. Mengutip dari Encyclopedia Britannica, air di Laut Merah adalah salah satu yang terasin dan bersuhu paling panas di dunia. Laut Merah memiliki penguapan yang tinggi dengan curah hujan yang sangat sedikit atau rendah tiap tahun. Hujan umumnya terjadi sangat singkat dan bisanya dibarengi dengan badai petir dan sesekali badai debu.
Laut Merah tidak memiliki sungai atau aliran air yang memberikan asupan air secara signifikan ke wilayah tersebut. Di bagian selatan, Laut Merah cenderung menyempit dan terhubung langsung dengan Teluk Aden. Suhu permukaan Laut Merah pada musim dingin mencapai 28°C, sedangkan pada musim panas bisa lebih dari 34°C atau lebih. Meski bersuhu tinggi, karang dan organisme di Laut Merah cenderung hidup sehat.
Indah namun Menyeramkan
Bagi pengunjung, Laut Merah dengan kedalaman rata-rata 490 meter memang terlihat sangat menakjubkan. Namun, Laut Merah sesungguhnya adalah wilayah yang sangat berbahaya bagi kapten, anak buah, atau penumpang kapal.Â
Wilayah ini terkenal dengan badainya yang besar, banyak karang, dan pulau di bawah air yang berisiko mengakibatkan kapal karam. Selain itu, ada Palung yang dalam di bawah laut merah.Â
Kisah Nabi Musa
Bagi umat muslim, pasti sudah tak asing dengan kisah Nabi Musa yang membelah Laut Merah saat dikejar oleh Firaun dan tentaranya.Â
Hal ini, selain sudah tertuang di Al Quran, ternyata juga diteliti oleh para ilmuwan. Peneliti dilakukan di bawah Pusat Riset Atmosfer Nasional (NCAR) dan Universitas Colorado. Hasilnya, mereka menjelaskan bahwa angin mampu mendorong air kembali pada satu titik sehingga seperti membentuk sungai yang membungkuk untuk menyatu dengan laguna di pesisir.
Secara fisik Laut Merah memiliki kekhususan karena terletak di tengah-tengah daerah yang sangat kering, gurun dan semi gurun.Â
Massa air laut merah mengalami pertukaran dengan laut luas di Laut Arab dan kemudian Samudra Hindia, melalui Teluk Aden. Sirkulasi ini mengurangi pengaruh tingginya salinitas di utara dan tingginya suhu di selatan yang disebabkan oleh evaporasi.