Apple, Meta dan Teman-temannya 'Bersuara' ke Mahkamah Agung

Toko Apple di New York, Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • BGR

VIVA Tekno – Apple, Meta, dan sejumlah perusahaan teknologi lain telah mengajukan brief atau laporan singkat ke Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk mendukung program tindakan afirmatif yang mendapatkan pertentangan di beberapa universitas.

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Adapun, Apple, Meta, serta perusahaan teknologi lainnya yang tergabung membawa narasi 'kelompok yang berbeda membuat keputusan yang lebih baik'.

Saat ini, Mahkamah Agung AS akan memutuskan sepasang kasus tindakan afirmatif, di mana kasus tindakan afirmatif pertama ditandai oleh kasus yang dimenangkan oleh konservatif dengan memperoleh suara mayoritas 6 berbanding 3 di Mahkamah Agung, seperti dikutip dari situs 9to5mac, Rabu, 3 Agustus 2022.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Dalam kasus terbaru, Students for Fair Admissions v Harvard dan Students for Fair Admissions v University of North Carolina, penggugat mengatakan tindakan afirmatif tidak hanya merugikan pelamar kulit putih, tapi juga turut merugikan pelamar Asia bahkan, sampai-sampai mereka menyebutnya sebagai 'hukuman anti-Asia'.

Lebih dari 80 perusahaan besar di AS yang mempekerjakan puluhan ribu pekerja AS meminta Mahkamah Agung untuk menegakkan penggunaan ras sebagai faktor dalam penerimaan perguruan tinggi dengan menyerukan tindakan afirmatif.

Accurate Gandeng RAKUS Perkuat Digitalisasi UKM

Adapun, selain Apple turut bergabung juga perusahaan-perusahaan teknologi lainnya dalam brief tersebut termasuk Meta, Google, Lyft, Uber, Pinterest, dan Verizon.

Singkatnya, Apple, Meta, dan lainnya menuliskan kalau 'kelompok yang beragam membuat keputusan yang lebih baik dan mengarah juga kepada peningkatan kreativitas, berbagi ide, dan akurasi'.

"Hanya dengan cara ini Amerika bisa menghasilkan jaringan pekerja masa depan yang sangat berkualitas dan pemimpin bisnis yang siap untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan tenaga kerja modern," demikian bunyi laporan tersebut.

Adapun, tindakan ini bukan pertama kalinya Apple menempatkan posisi pertama dalam mendukung kebijakan tindakan afirmatif.

Sebelumnya, baik Microsoft dan Apple juga telah menandatangani briefing dalam kasus tindakan afirmatif di negara bagian Michigan dan Texas.

Meski demikian, perusahaan-perusahaan teknologi ini juga sedang siap-siap dalam menghadapi risiko serangan balasan atas dukungan mereka terhadap universitas dalam kasus-kasus tindakan afirmatif ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya