'Kami Tak Terlibat Doxing dan Lempar Botol Pipis ke Kantor Kominfo'
- Twitter @secgron
VIVA Tekno – Pemblokiran aplikasi-aplikasi populer seperti Dota, CS Go, dan Steam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari masyarakat.
Tidak heran, mengingat aplikasi-aplikasi yang diblokir oleh Kominfo ini dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, Steam yang telah akrab dengan kehidupan sehari-hari para gamer.
Berbagai macam reaksi protes dari masyarakat pun, turut bermunculan merespons kebijakan ini. Mulai dari protes di Twitter hingga menjadikan tagar blokir Kominfo di Twitter terus bertahan menjadi trending selama setidaknya dua hari terakhir.
LBH Jakarta yang membuka posko pengaduan di kantornya bagi masyarakat yang merasa dirugikan karena kebijakan ini.
Kemudian, tidak berhenti sampai di situ, kelompok bernama Blok Politik Pelajar juga telah menyerukan aksi pelemparan botol pipis ke kantor Kominfo pada Senin hari ini, 1 Agustus 2022.
"Siapa pun yang kesal atas pemblokiran ini Anda dapat hadir dan me)*rkan botol p*p*s. Diharapkan juga peliputan dari rekan-rekan Jurnalis. Terima kasih." Seperti dikutip dari caption Instagram akun @blokpolitikpelajar.
Meskipun begitu, Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020 mendorong aksi protest terhadap Kominfo ini berjalan tanpa kekerasan.
“Pada prinsipnya koalisi menghargai setiap bentuk aksi sebagai bagian dari kebebasan berekspresi, tapi kami tetap mengutamakan prinsip nonkekerasan dan menghargai martabat kemanusiaan dalam setiap aksi”, seperti dikutip dari cuitan akun Safenet.
Melalui pernyataannya, Koalisi menegaskan kalau mereka tidak terlibat dalam tindakan doxing dan perencanaan pelemparan botol pipis ke kantor Kominfo pada hari ini.
“Di antaranya terdapat tindakan doxing kepada individu, dan juga beredar poster dan seruan aksi untuk melemparkan botol pipis ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan tagar #BlokirKominfo sebagai bentuk protes. Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020 menyatakan bahwa Koalisi tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam aksi doxing dan rencana pelemparan botol pipis tersebut di atas,” mengutip dari pernyataan Koalisi Advokasi Permenkominfo.
Koalisi juga menekankan pihaknya tetap menghargai aksi dan demonstrasi, meskipun begitu sekali lagi mereka menekankan untuk tetap mengutamakan prinsip non kekerasan dalam setiap aksi yang dijalankan.
“Pada prinsipnya Koalisi Advokasi Permenkominfo menghargai setiap bentuk aksi dan demonstrasi karena bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat, tapi koalisi tetap mengutamakan prinsip non kekerasan dan menghargai martabat kemanusiaan dalam aksi-aksinya.”
Selain itu, koalisi juga menekankan agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap segala bentuk provokasi yang justru dapat membuat protes ini menjadi kontraproduktif.
“Kita perlu berhati-hati juga terhadap provokasi yang akan membuat advokasi menjadi kontraproduktif,” tutur Koalisi Advokasi Permenkominfo.