Twitter Ngamuk sama Elon Musk gara-gara Iklan
- Wired
VIVA Tekno – Raksasa media sosial Twitter menyebutkan pendapatan iklan digital mereka turun karena masalah akuisisi dengan Elon Musk belakangan ini.
Pendapatan iklan Twitter baru-baru ini sebesar US$1,08 miliar, atau di bawah perkiraan Wall Street yang mencapai US$1,22 miliar, menurut Refinitiv IBES.
Seperti dikutip dari situs Financial Times, Minggu, 24 Juli 2022, pendapatan kuartal kedua tahun ini Twitter juga di bawah ekspektasi, yaitu US$1,18 miliar, yang antara lain berasal dari layanan berlangganan.
Tahun lalu, Twitter meraup US$1,19 miliar. Padahal, para analis memperkirakan pendapatan Twitter di kuartal kedua tembus US$1,32 miliar.
"Twitter sekarang dalam posisi tidak bisa meyakinkan pengiklan bahwa bisnis iklan tetap kuat terlepas seperti apa nanti perseteruan dengan Elon Musk di pengadilan," kata analis dari Insider Intelligence, Jasmine Enberg.
Twitter sedang menuntut Elon Musk karena membatalkan tawaran membeli perusahaan senilai US$44 miliar. Sidang kasus ini dijadwalkan berlangsung mulai Oktober mendatang.
Ketidakpastian ini membuat para pengiklan khawatir dan menimbulkan kekacauan di dalam perusahaan. Pada kuartal ini pula Twitter menyatakan jumlah akun bot dan sampah berada di bawah 5 persen. Angka tersebut mereka sebutkan sejak 2013.
Elon Musk menjadikan jumlah akun bot dan sampah sebagai alasannya mundur dari kesepakatan bisnis tersebut. Bagi pemilik SpaceX dan Tesla itu Twitter menyembunyikan jumlah sebenarnya.