Kemandirian China di Luar Angkasa

Stasiun Antariksa China Tiangong di orbit Bumi.
Sumber :
  • Dokumen CMSA

VIVA Tekno – China diperkirakan akan meluncurkan Wentian, modul kedua untuk Stasiun Luar Angkasa Tiangong, pada Minggu hari ini, 24 Juli 2022 dari Wenchang, China selatan.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China saat ini telah menampung tiga taikonaut Shenzhou 14 yang telah berada di modul Tianhe selama sekitar enam minggu sejak diluncurkan ke luar angkasa pada 5 Juni.

Modul Wentian nantinya akan diluncurkan di atas roket besar Long March 5B dan akan bergabung dengan modul inti Tianhe beberapa jam setelahnya untuk memperluas fasilitas penelitian ruang angkasa berawak negara itu, mengutip dari situs Space.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Pada umumnya, China tidak mengumumkan waktu peluncuran, juga tidak menyiarkan sebagian besar peluncurannya secara langsung.

Penerbangan luar angkasa kali ini merujuk pada roket akan diluncurkan sekitar pukul 14:15 waktu setempat berdasarkan pemberitahuan peringatan wilayah udara.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Wentian merupakan modul sains dan area untuk memperluas ruang hidup di stasiun luar angkasa kecil. Adapun, ini termasuk percobaan untuk melakukan pekerjaan sains, bersama dengan lebih banyak astronot untuk memungkinkan serah terima awak.  

Nantinya, setelah modul siap, Tiangong akan dapat menampung sementara sebanyak enam awak di sana.

Sementara itu, Long March 5B 174-kaki (53 meter) adalah varian roket angkat berat China yang dirancang untuk meluncurkan modul stasiun ruang angkasa China, yang masing-masing memiliki massa sekitar 48.500 pon atau sekitar 22.000 kg.

Sebelumnya, peluncuran megaroket pertama pada 2020 telah mengirimkan prototipe pesawat ruang angkasa awak generasi baru ke orbit rendah Bumi, sedangkan yang kedua di tahunn lalu meluncurkan Tianhe.  

Pada kedua kesempatan tersebut, tahap inti roket yang masif membuat masuk kembali yang tidak terkendali yang menyebabkan kekhawatiran di antara pelacak puing-puing ruang angkasa, meskipun keduanya mengalami deorbit tanpa insiden.

Nantinya, pascapeluncuran Wentian bertugas untuk bertemu dengan Tianhe, yang saat ini mengorbit pada 236 mil atau sekitar 381 kilometer di atas Bumi, dan berpasangan dengan pelabuhan dok depan Tianhe untuk selanjutnya, akan dipindahkan ke port lateral atau samping menggunakan lengan robot modul sepanjang 33 kaki (10 meter).

Ke depannya, China berencana untuk meluncurkan modul lain akhir tahun ini untuk membawa lebih banyak eksperimen ke orbit. 

Modul yang diberi nama Mengtian ini rencananya akan diluncurkan pada bulan Oktober mendatang. Wentian dan Mengtian milik China ini bersama-sama akan membuat stasiun luar angkasa yang menyerupai bentuk huruf “T” yang diproyeksikan China untuk beroperasi setidaknya selama satu dekade lamanya.

Selama ini, Negeri Tirai Bambu memang cenderung beroperasi secara independen di luar angkasa. Bahkan, NASA tidak diizinkan untuk terlibat dalam aktivitas bilateral apa pun dengan atau perusahaan milik China.

Baru-baru ini, pemerintah China memang sempat cekcok dengan Administrator NASA, Bill Nelson terkait perebutan Bulan di antara kedua negara tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya