Cegah Stunting Lewat Teknologi Digital
- Telkomsel
VIVA Tekno – Telkomsel dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kolaborasi strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung berbagai program pencegahan stunting di Indonesia.
Operator telekomunikasi pelat merah ini akan mengoptimalkan ekosistem Telkomsel Enterprise untuk menghadirkan solusi digital yang dapat mendukung program pencegahan stunting yang dijalankan BKKBN.
Salah satunya melalui Telkomsel CloudX contact center yang dapat membantu mengintegrasikan sistem layanan BKKBN untuk masyarakat.
"Kami akan mengoptimalkan seluruh kapabilitas teknologi digital dan ekosistem yang dimiliki untuk mendukung BKKBN dalam menjalankan berbagai program pencegahan stunting," kata Direktur Penjualan Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit, melalui konferensi pers virtual, Jumat, 22 Juli 2022.
Sebelumnya, Telkomsel memiliki pengalaman dalam membantu pencegahan stunting di Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sigit optimistis dapat mendukung digitalisasi layanan institusi pemerintahan untuk menekan angka stunting setiap tahunnya sehingga bisa mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024.
Selain itu, Telkomsel akan menghadirkan paket data khusus, di mana BKKBN dapat membeli data secara bulk yang dapat dibagikan sesuai kebutuhan dalam mendukung operasional seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan BKKBN dan tim Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami pun turut mengoptimalkan pemanfaatan Telkomsel Orbit untuk menghadirkan konektivitas broadband andal di seluruh kantor operasional BKKBN. Sejumlah inisiatif strategis yang telah diramu dalam kolaborasi ini akan membuka lebih banyak peluang untuk mencetak generasi emas di masa depan," tutur Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, mengaku sudah menjalankan berbagai strategi untuk mempercepat prevalensi stunting.
Strategi tersebut di antaranya membentuk 200 ribu TPK yang salah satu tugasnya mendampingi calon pengantin (3 bulan sebelum menikah) melalui pendekatan digital, dengan menggunakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL).
Meski begitu ada kendala yang dialami TPK di lapangan, seperti sinyal, server, dan masalah teknis lainnya seiring dengan luasnya kondisi geografis Indonesia.
"Kolaborasi ini bagian dari upaya percepatan prevalensi stunting dengan harapan dukungan jaringan internet serta layanan telekomunikasi Telkomsel dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut," jelas Sukaryo.