Awal Dijual sebagai Obat dan Mengandung Kokain, Ini Sejarah Coca Cola
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Jika orang berbicara mengenai soda, pasti yang terlintas di kepala adalah soda merk Coca Cola. Karena tak bisa dipungkiri bahwa Coca Cola adalah salah satu merek soda yang paling terkenal di dunia.
Apalagi, saat ini Coca Cola memiliki banyak anak perusahaan soda. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya, Coca Cola pertama kali dibuat bukan untuk minuman yang menyegarkan seperti sekarang. Nah, berikut sejarah Coca Cola yang tak banyak diketahui.
Coca Cola, melansir dari Britannica, lahir pada tahun 1886. Coca Cola dibuat oleh seorang Apoteker bernama John Stith Pemberton. Ia adalah seorang apoteker yang bekerja di apotek Jacobs’ Pharmacy di Atlanta, Amerika Serikat. Awalnya, John yang ikut berperang terluka parah dan menggunakan morfin sebagai obat penghilang rasa sakit, namun ia kecanduan dan sulit lepas dari Morfin. Didasari keinginannya terlepas dari kecanduan morfin, Pemberton pun mulai melakukan eksperimen dengan daun tanaman Coca yang dicampur gula.
Saat pertama kali Pemberton mencobanya, ia sangat yakin bahwa campuran bahan itu nantinya akan sukses luar biasa dan banyak diminati hingga seluruh dunia tahu. Pemberton kemudian mengemas sirup itu untuk kemudian menawarkannya ke sejumlah toko obat sebagai sampel. Ya, Pemberton awalnya membuat Coca Cola sebagai obat dan bukan minuman seperti sekarang.
Tak puas dengan hasil kombinasi itu, Pemberton akhirnya berekspsrimen mencampur bahan tersebut dengan air berkarbonasi. Dalam hal ini, ia bekerjasama dengan Willis E Venable, seorang pemilik toko obat. Aslinya sirup ini sebenarnya diperkenalkan sebagai obat yang disebut "tonik otak".
Seiring dengan perkembangan tonik otsm tersebut, seorang pemasar iklan tekemuka bernama Frank Mason Robinson muncul menawarkan pemasaran produk yang lebih besar. Dari situlah kemudian muncul perusahaan bernama Coca Cola, yang merupakan gabungan nama dua bahan dasarnya.
Pemberton akhirnya meninggal karena kanker perut yang dideritanya. Namun sebelum meninggal. John S. Pemberton telah menjual Resep Coca Cola pada Asa Candler di tahun 1892 dengan hak bisnis Coca-Cola dan formula rahasianya kemudian oleh Griggs Candler menggabungkannya ke dalam The Coca Cola Company.
Pada 5 Desember 1919, sebuah konsorsium pengusaha yang dipimpin Ernest Woodruff, ayah Robert W. Woodruff, membeli The Coca Cola Company seharga $25 juta dan langsung memasukannya ke pasar saham New York. Oleh Ernest Woodruff dan sekelompok investor membeli perusahaan tersebut dari menjadikan formula rahasia sebagai jaminan pinjaman. Lantas meminta putra Candler menuliskan rumus tersebut dan meletakkan kertasnya di lemari besi di Guaranty Bank, New York.
Woodruff pun dengan masif memperluas perusahaan dan memperkenalkan Coca Cola ke seluruh dunia. Sejak saat itulah Coca Cola dikemas dan didistribusikan dengan botol sebagai "Six-packs" yang mudah dibawa juga mendorong minat pelanggan untuk membeli dan membawanya ke rumah mereka.
Sebagaimana dilansir Live Science, paling tidak hingga tahun 1903, Coca Cola diyakini mengandung kokain. Meski Coca Cola Company membantahnya, namun bukti sejarah memperlihatkan bahwa Coca Cola dulunya memang memiliki kandungan itu.
Hingga sampai pada pertengahan tahun 1950-an, Coca Cola dijual dalam botol kaca berukuran 6,5 ons. Dan terus bertransformasi memproduksi Coca Cola dengan ukuran yang lebih besar pada 1955, dilanjutkan dengan kaleng logam pada 1960. Akhirnya pada 1977, untuk pertama kalinya mulai memproduksi botol plastik 2 liter.
Dari hal itu hingga hari ini, Coca Cola telah menjadi salah satu produk dengan jumlah produksi 1,7 miliar porsi disajikan setiap hari, yang membuatnya jadi produk paling terkenal dan paling umum di dunia.