3 Isu Prioritas DEWG G20 Pasca-COVID-19

Menkominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • Dok. Kominfo

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate resmi membuka Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group Meeting (DEWG) Presidensi G20, Rabu hari ini, 20 Juli 2022.

Diperiksa Polisi soal Judi Online, Ini Mobil Paling Mahal Eks Menkominfo Budi Arie

Pertemuan dihadiri 20 delegasi di mana 17 delegasi hadir secara fisik dan 3 delegasi secara virtual dari negara-negara anggota G20.

Pertemuan ini akan mendiskusikan kerja sama penanganan aliran data lintas batas dan fondasi yang kuat untuk pemahaman mengenai aliran data lintas batas negara.

Ketum Kadin Anindya Bakrie Sebut Indonesia Punya 'Kunci' untuk Optimis Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

"Pemerintah Indonesia telah menetapkan tiga agenda atau isu prioritas dalam penyelenggaraan DEWG G20, yakni Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Digital Literacy, serta Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust," kata dia, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Ketiga isu ini diharapkan dapat mendorong ruang digital bermanfaat dan data yang bernilai tinggi secara ekonomis. Selain itu, Menkominfo juga memperhatikan aspek kedaulatan data yang berkaitan dengan geopolitik dan geostrategis.

Gebrakan Prabowo di Kancah Global: Gabung BRICS hingga Rangkul 2 Negara Adidaya

Johnny G Plate melanjutkan bahwa Indonesia mempunyai potensi ekonomi digital pada 2025 sebanyak US$146 miliar (Rp2.186 triliun) dan meningkat hingga US$315 miliar (Rp4.717 triliun) pada 2030, setara 42 persen digital ekonomi Asia Tenggara.

"Sekarang yang menjadi tugas sekaligus tantangan adalah masyarakat, yang mana menjadi kekuatan ekonomi dalam negeri untuk mendorongya sehingga manfaat ekonomi digital kita berkembang pesat dan dinikmati oleh segenap masyarkat," tuturnya.

Mengenai keterampilan dan literasi digital, hal tersebut menjadi tanggung jawab setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan pemerintah, industri swasta dan entitas non-pemerintah.

Pemanfaatan teknologi digital telah menuntut pemerintah untuk meningkatkan pesan dalam mempersiapkan masyarakat melalui keterampilan dan literasi digital di dalamnya, menghubungkan transformasi digital yang inklusif.

"Perjalanan kami dalam mengoptimalkan keterampilan dan literasi digital masih jauh di depan. Seperti yang dikatakan International Telecommunication Union (ITU), satu dari tiga individu memilih untuk tidak melakukan digitalisasi karena kurangnya kesadaran dan kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi," kata Menkominfo.

DEWG G20 diharapkan memberi hasil dari sekumpulan kebijakan dan rekomendasi untuk meningkatkan keterampilan dan literasi ekonomi digital.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya