WhatsApp Hengkang, Aplikasi Anak Bangsa Punya Peluang
- PDQ Wire
VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengaku tidak gentar jika Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) besar seperti WhatsApp lebih memilih untuk angkat kaki dari Indonesia.
“Jangan sampai mereka tidak patuh. Kita aja kalau enggak patuh lalu lintas kena tilang. Lah, ini mereka disuruh daftar aja enggak mau. Mereka menghargai kita enggak?” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di Kompleks Gedung Kominfo, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022.
Selain tidak takut, ia sangat yakin sudah banyak aplikasi anak bangsa yang bisa mengisi kekosongan tersebut. “Saya tidak takut kalau mereka (WhatsApp) enggak ada. Begitu (mereka) pergi (enggak ada), banyak juga anak-anak bangsa yang bisa membangun. Ini bukan hal yang susah,” tegas Semuel.
Ia lalu mencontohkan, salah satunya aplikasi pesan instan buatan lokal seperti Palapa sebagai aplikasi pengganti WhatsApp yang sudah ada saat ini.
Berdasarkan pantauan VIVA Tekno, aplikasi pesan instan Palapa telah terdapat di App Store untuk iOS, namun belum tersedia di Google Play Store untuk Android.
Selain itu, Palapa ini juga sudah terdaftar di situs PSE Kominfo dengan Nomor Tanda Daftar PSE 003639.01/DJAI.PSE/07/2022.
“Jadi, kalau mereka enggak mendaftar ruginya mereka sendiri. Mereka enggak melihat Indonesia sebagai mitra kerja dan potensial market,” papar Semuel.
Kendati demikian, ia berharap PSE besar tetap mendaftar karena masih ada satu hari lagi sebelum tenggat waktu. “Toh, mereka sudah ada di Indonesia. Saya rasa hanya butuh waktu saja,” ujarnya.