OpenSea Mengurangi Jumlah Karyawan

Non-fungible token (NFT).
Sumber :
  • Vecteezy

VIVA Tekno – Marketplace non-fungible token atau NFT asal New York, Amerika Serikat (AS), OpenSea mengumumkan bahwa mereka dengan berat hati harus merumahkan 20 persen karyawannya. Hal ini diumumkan langsung oleh CEO OpenSea, Devin Finzer.

Boeing PHK Besar-Besaran, Pecat Lebih dari 2.000 Pekerja

“Ini adalah hari yang sangat berat untuk OpenSea, di mana kami merumahkan (PHK) sekitar 20 persen dari tim kami,” kata dia, seperti dikutip dari situs Techcrunch, Sabtu, 16 Juli 2022.

Melalui cuitannya tersebut, tidak ketinggalan Finzer juga menyertakan tangkapan layar memo internal yang dibagikannya kepada tim.

PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Buruh Sebut Bakal Tingkatkan Potensi PHK

Pada memo internal yang dibagikannya itu, Ia mengatakan mereka telah menghadapi perpaduan antara winters yang menerpa kripto belakangan ini dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu.

“Kenyataannya adalah bahwa kita telah memasuki kombinasi musim dingin kripto yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketidakstabilan makroekonomi yang luas, dan kita perlu mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan penurunan yang berkepanjangan,” kata Finzer.

Kinerja Keuangan Anjlok, Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai di RI dan PHK 371 Karyawan

Meski begitu, ia memastikan bahwa nantinya karyawan yang terdampak kebijakan PHK akan menerima pesangon, asuransi kesehatan hingga 2023, vesting ekuitas yang dipercepat, serta pihaknya juga akan membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru.

“Kami akan memberikan pesangon yang besar, cakupan perawatan kesehatan hingga tahun 2023, dan percepatan pemerataan modal. Kami juga akan membantu (mereka mencari) kerja pengganti dan membuka jaringan pribadi kami untuk mendukung mereka semampu kami,” tuturnya.

Hingga saat ini, OpenSea tidak merinci secara pasti berapa banyak karyawan yang terkena dampak dari diambilnya keputusan tersebut.

Akan tetapi, OpenSea mengonfirmasi bahwa perusahaan mereka akan bertahan dengan 230 karyawan yang tersisa setelah PHK.

Adapun, keputusan mem-PHK ini turut menimbulkan pertanyaan tentang taktik pertumbuhan agresif perusahaan dan bagaimana mereka mendekati keberlanjutan pertumbuhan yang sangat tinggi di sektor NFT.

Dengan diambilnya keputusan ini, maka OpenSea turut menyusul perusahaan-perusahaan teknologi lainnya seperti, Twitter dan Microsoft yang telah lebih dulu mem-PHK karyawannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya