Jepang Mau Memindahkan Gravitasi Bumi ke Bulan

Konsep gravitasi pangkalan di Bulan buatan Jepang.
Sumber :
  • Kajima Corp

VIVA Tekno – Para peneliti di Jepang berencana untuk membuat gravitasi buatan di Bulan. Konsep tersebut dikembangkan melalui kolaborasi dengan Universitas Kyoto dan kontraktor Kajima Corp, juga mencakup sistem transportasi yang dapat mengangkut orang ke dan dari Bumi, Bulan, serta Mars.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Ide intinya adalah menggunakan gaya sentrifugal melalui gerakan rotasi untuk menciptakan kembali gravitasi Bumi yang enam kali lebih besar dari Bulan.

"Tidak ada rencana seperti ini dalam rencana pengembangan ruang angkasa negara lain," kata Direktur Pusat Antariksa Manusia SIC Universitas Kyoto, Yosuke Yamashiki.

Sangat Kecil! Peluang Timnas Indonesia ke Putaran Keempat Piala Dunia 2026

Dikutip dari laman Independent, Selasa, 12 Juli 2022, rencana tersebut akan membawa teknologi penting yang memastikan manusia dapat pindah ke luar angkasa di masa depan.

Fasilitas Lunar Glass akan meniru keanekaragaman hayati Bumi melalui hutan dan tepi laut. Versi yang disederhanakan dapat diselesaikan pada tahun 2050, sementara versi skala penuh kemungkinan akan memakan waktu hingga 70 tahun.

Kata Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Dihajar Jepang

"Gagasan hidup di luar angkasa menjadi lebih realistis. Masalah gravitasi rendah, yang secara intuitif saya sadari ketika saya masih kecil adalah masalah yang harus kita atasi," ujar peneliti senior di kontraktor Jepang Kajima, Takuya Ono.

Keduanya berkomitmen mencapai rencana tersebut sehingga bisa bermanfaat bagi umat manusia. Beberapa negara lain juga merencanakan pangkalan permanen di Bulan termasuk Ameriksa Serikat, Rusia, dan China.

Program Artemis milik NASA yang bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan direncanakan tidak lebih awal dari tahun 2025.

Kerangka waktu yang sama juga berlaku untuk Stasiun Penelitian Bulan Internasional, perusahaan patungan antara China dan Rusia.

Kedua negara menandatangani nota kerja sama pada Maret 2021, dengan tujuan untuk membangun penelitian multidisiplin dan pekerjaan multiguna yang akan menyaingi fasilitas NASA.

NASA sebelumnya telah memperingatkan tentang risiko kesehatan dari efek berkepanjangan terhadap bobot dan gravitasi rendah, yang berarti teknologi apa pun untuk melawan efek ini akan bermanfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya