3 Aktivitas Manusia yang Mendorong Kepunahan
- Dok. Istimewa
VIVA – Satu dari lima orang di seluruh dunia bergantung pada spesies liar untuk kehidupan dan mata pencaharian mereka. Tetapi sebenarnya praktik dari penangkapan ikan, perburuan, dan penebangan bisa mendorong kepunahan serta membahayakan ketahanan pangan, menurut sebuah laporan.
Lonceng alarm dibunyikan oleh para ilmuwan konservasi tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem atau disingkat IPBES. Pada tahun 2019, organisasi tersebut memperingatkan sekitar satu juta spesies hewan dan tumbuhan menghadapi kepunahan selama beberapa dekade mendatang.
Eksploitasi manusia dianggap sebagai aktor utama di balik kepunahan. Sebuah laporan baru yang disetujui di Bonn, Jerman oleh 139 negara telah menandai bahwa penggunaan spesies liar sangat penting bagi kemanusiaan dan alam.
Wakil ketua penilaian dan ahli ekologi Jean-Marc Fromentin dari Institut Penelitian Prancis untuk Eksploitasi Laut (IFREMER) mengatakan orang-orang pedesaan di negara berkembang paling berisiko dari penggunaan yang tidak berkelanjutan.
"Sekitar 50.000 spesies liar digunakan melalui berbagai praktik, termasuk lebih dari 10.000 spesies liar yang dipanen langsung untuk makanan manusia," ujarnya.
Kurangnya alternatif pelengkap, memaksa mereka untuk lebih mengeksploitasi spesies liar yang sudah berisiko, menurut situs Express, Senin, 11 Juli 2022.
Selain digunakan sebagai makanan, laporan tersebut mencatat bahwa spesies liar dieksploitasi untuk berbagai tujuan termasuk kosmetik, bahan bakar, obat-obatan, pariwisata dan banyak lagi.
Laporan baru ini berfokus pada perubahan transformatif yang memungkinkan penangkapan ikan, perburuan, dan penebangan dengan tujuan berkelanjutan agar tidak merusak keanekaragaman hayati global atau ketahanan pangan.
Menurut laporan tersebut, sepertiga ikan liar di lautan ditangkap secara berlebihan, lebih dari 10 persen spesies pohon liar terancam oleh praktik penebangan yang tidak berkelanjutan dan lebih dari 1.300 spesies mamalia telah dibawa ke ambang kepunahan karena perburuan.
Para penulis mencatat bahwa perubahan iklim, peningkatan permintaan dan kemajuan teknologi dalam penangkapan ikan, perburuan dan penebangan berisiko memperburuk situasi saat ini.
Solusi yang disarankan termasuk tindakan keras terhadap penangkapan ikan ilegal, perburuan dan perdagangan satwa liar, pengelolaan hutan dunia yang lebih baik, dan inisiatif ekonomi serta politik untuk mengakui hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal.