Penguatan Literasi Membaca Dilakukan Lewat Konvensional dan Digital

Ilustrasi literasi membaca.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Literasi dan numerasi merupakan kemampuan yang sangat penting yang perlu dibangun sejak anak usia dini. Keduanya merupakan dasar kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai fondasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan agar anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat.

Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan

Pengenalan literasi dan numerasi pada anak usia dini bukan dengan metode drilling atau paksaan, melainkan dengan cara yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar.

Akselerasi transformasi digital telah menimbulkan tantangan cukup kompleks pada dunia pendidikan dan berdampak negatif bagi anak-anak usia sekolah. Saat ini, kebanyakan anak lebih suka bermain gadget daripada membaca.

Cara EasyCash Perluas Jangkauan Literasi Keuangan

Padahal, membaca tidak harus dengan buku yang serius. Bisa berita, komik, novel, dan platform digital juga merupakan bagian dari literasi. Untuk itu, sangat penting untuk membuat anak merasa bahwa membaca adalah suatu hal yang menyenangkan.

Saat ini program pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat sangat beragam. Mulai dari sekolah di mana budaya literasi mulai ditanamkan, fasilitas buku murah, serta pembangunan perpustakaan.

Sharing Novel dan Film Lima Bintang Timur: Angkat Kisah Menarik di Labuan Bajo

Upaya mendukung budaya minat baca pada siswa sekolah, salah satunya keliling perpustakaan (library tour). Hal ini dilakukan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance melibatkan siswa-siswi dan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 55 Jakarta dengan menyambangi Perpustakaan Nasional di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

Para siswa-siswi melakukan beberapa kegiatan, di antaranya berkeliling perpustakaan, menonton film edukasi bersama dan bermain permainan dengan dibagi beberapa kelompok.

Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan bahwa kegiatan library tour ini juga merupakan kampanye membaca dan dukungan terhadap program pemerintah untuk menggalakkan budaya membaca di masyarakat, terutama usia anak sekolah.

Ia berharap anak-anak usia sekolah pada umumnya dan siswa SMPN 55 Jakarta memiliki kemampuan literasi yang baik. Untuk itu, penguatan literasi terus dilakukan melalui pengenalan media baca konvensional maupun digital.

"Kami ingin mengajak semua masyarakat untuk kembali ke perpustakaan. Sebab, perpustakaan adalah tempat untuk mengenal berbagai ilmu pengetahuan dan mendokumentasikan pengetahuan sesuai dengan zamannya," kata Cincin di Jakarta, Jumat, 1 Juli 2022.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMPN 55 Jakarta Leonora Fitri Agustina Hutabarat mengaku kegiatan dengan konsep library tour ini sejalan dengan semangat Kemendikbud Ristek supaya pelajar mempunyai kemampuan literasi serta numerasi yang baik untuk diaplikasikan ke kehidupan mereka masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya