Survei: Etika Digital Masyarakat Indonesia Masih Kurang
- Pixabay
VIVA – Pengguna internet di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat pengguna internet mencapai 202,6 juta pengguna, di mana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial atau 61,8 persen dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, skor literasi digital berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital masyarakat berada dalam kategori 'sedang'.
Melalui program Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menargetkan 50 juta masyarakat mendapat literasi digital pada 2024.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan kurangnya etika berdigital, salah satunya dunia maya yang terasa jauh lebih bebas.
Selain itu masyarakat juga cenderung tidak membaca suatu informasi maupun berita secara menyeluruh sehingga dapat dengan mudah terpancing isu.
Kurangnya etika digital juga menyebabkan berbagai jenis perundungan siber (cyber bullying) mulai dari provokasi, gangguan, pencemaran nama baik, penguntitan secara daring, peniruan hingga penipuan.
"Cyber bullying memang tidak merusak secara fisik, namun lebih berdampak pada psikis seseorang," ujar Jawara Internet Sehat 2022 Firman Gani di Jakarta, Jumat, 1 Juli 2022.
Korban cyber bullying cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, merasa dikucilkan oleh lingkungannya, hingga merasa depresi dan memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Oleh karena itu, salah satu cara menghindarinya adalah dengan tidak berhubungan atau kontak dengan orang yang tidak dikenal di dunia maya.
Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini ditujukan untuk komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.
Tujuannya untuk menciptakan komunitas cerdas juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.