Tetangga Bumi, Ini 5 Fakta Venus Planet Terpanas di Alam Semesta

VIVA – Tahuhkah kamu planet terpanas di alam semesta? sebelum itu pikirkan kembali ketika kamu baru saja ingin bermain dan matahari sedang terik-teriknya serta ketika mau memulai rasa panasnya seperti membakar kulit kamu. Panas tersebut kamu pikir mungkin cukup panas untuk menggoreng sebuah telur.

Kamu sering berkata sedang merasa seperti berdiri di permukaan Matahari. Tetapi Bumi di saat hari-hari terpanasnya, masih jauh lebih dapat ditoleransi daripada planet-planet lain yang memiliki suhu panas di tata surya. Lalu, Planet mana yang paling terpanas?

Planet yang keberadannya semakin jauhdari Matahari, maka semakin dingin yang didapatkan planet itu. Jadi mari kita lihat planet-planet yang berada di antara Bumi dan Matahari, yaitu Merkurius dan Venus.

Karena Merkurius berada paling dekat dengan Matahari, apa menjadikannya sebagai planet terpanas. Ternyata Salah! Venus sebenarnya adalah planet terpanas di tata surya kita. Nah, mengulik lebih dalam lagi, Viva berikan informasi mengenai planet Venus yang dilansir berbagai sumber sebagai berikut.

1. Tata Letak Atmosfer Venus



Planet Venus.

Photo :

• Pixabay

Merkurius berukuran kecil dan terletak paling dekat dengan Matahari. Ia juga bergerak sangat cepat mengelilingi Matahari. Untuk alasan ini, Venus tidak memiliki atmosfer. Ketika sinar matahari mengenai Merkurius, mereka hanya terpental ke luar angkasa. Tidak ada yang memantulkan mereka kembali ke planet dan mempertahankan panasnya.

Venus, di sisi lain, memiliki atmosfer yang sangat tebal. Atmosfernya sebenarnya lebih dari 90 kali lebih padat daripada atmosfer Bumi. Itu juga sebagian besar terdiri dari karbon dioksida, gas rumah kaca. Atmosfer Venus bertindak seperti pintu satu arah. Ini memungkinkan radiasi matahari, tetapi tidak membiarkannya kembali memantul.

Ini menciptakan kondisi seperti oven di permukaan Venus. Karena panas yang hebat ini, tidak ada air yang dapat ditemukan di sana.



Rekonstruksi permukaan Venus berdasarkan gambar dari Magellan

Photo :

• nasa.gov

Karbon dioksida adalah gas berbahaya. Ini menciptakan angin kencang yang bertiup terus-menerus melintasi permukaan planet Venus. Ini menjadikannya salah satu lingkungan paling bahaya yang mungkin ditemukan di seluruh tata surya.



Venus dulu kala (kiri) saat ini (kanan)

Photo :

• U-Report

Bumi dan Venus kadang-kadang disebut sebagai planet “bersaudara” karena ukurannya yang mirip. Tetapi dalam banyak hal, mereka berbeda.



Perjalanan Venus pada 2004

Photo :

• Space.com

Sebelum para ilmuwan dapat melihat Venus dengan bantuan pesawat tak berawak dan teleskop luar angkasa, banyak dari mereka mengira Venus adalah surga tropis yang subur.

Yang benar adalah bahwa itu adalah berisia batuan tandus yang terlihat seperti Bulan Bumi. Awannya tampak kekuningan karena adanya sulfur dioksida di samping sejumlah besar karbon dioksida.



Obama terpana melihat penyatuan Bulan-Venus

Photo :

• whitehouse.gov

Apa yang sekarang diketahui para ilmuwan tentang Venus berasal dari beberapa pesawat tak berawak yang dikirim ke planet Venus selama bertahun-tahun.

Pesawat pertama yang mendarat di Venus adalah wahana antariksa Soviet yang disebut Venera 7. Pesawat itu tiba di planet itu pada 1970. Sayangnya, para astronom Soviet hanya menerima data dari pesawat itu berdurasi selama 23 menit sebelum panas planet menghancurkan pesawat eltronik yang canggih  itu!

Akankah para astronom suatu hari nanti mengirim penyelidikan lebih lanjut ke Venus? Mungkin saja! Masih banyak yang harus dipelajari dari planet tetangga Bumi ini, seperti mengenai sumber daya apa yang mungkin dimiliki planet Venus ini.

Nah, demikian informasi mengenai fakta planet Venus yang dapat Viva berikan ke Kamu.

Halaman Selanjutnya

Venus, di sisi lain, memiliki atmosfer yang sangat tebal. Atmosfernya sebenarnya lebih dari 90 kali lebih padat daripada atmosfer Bumi. Itu juga sebagian besar terdiri dari karbon dioksida, gas rumah kaca. Atmosfer Venus bertindak seperti pintu satu arah. Ini memungkinkan radiasi matahari, tetapi tidak membiarkannya kembali memantul.