Ciri-ciri Planet yang Bisa Dihuni
- Pixabay
VIVA – Dunia yang layak huni dianggap memiliki karakteristik yang sama seperti Bumi. Kuncinya ada di air di mana zat tersebut sangat penting untuk memunculkan kehidupan.
Para ilmuwan telah menentukan satu jenis planet ekstrasurya yang kemungkinan memiliki kondisi layak huni selama miliaran tahun. Wilayah tersebut memiliki peluang yang lebih baik untuk menumbuhkan kehidupan seperti yang kita pahami saat ini.
Penelitian baru yang dipimpin oleh astronom Marit Mol Lous dari Universitas Zurich di Swiss menyimpulkan bahwa atmosfer hidrogen dan helium yang bagus dan tebal dapat mempertahankan suhu dan kondisi yang cocok untuk kehidupan untuk waktu yang sangat lama.
"Salah satu alasan mengapa air bisa berbentuk cair di Bumi adalah atmosfernya," kata ahli astrofisika teoretis, Ravit Helled yang dilansir dari laman Science Alert, Rabu, 29 Juni 2022.
Dengan efek rumah kaca alami, planet mempertahankan jumlah panas yang sesuai guna menciptakan kondisi yang tepat untuk lautan, sungai, dan hujan.
Namun, atmosfer Bumi tidak akan selalu terlihat seperti sekarang. Saat ini sebagian besar nitrogen yang diikuti oleh oksigen hanya memiliki sejumlah kecil hidrogen dan helium.
Ketika Bumi baru terbentuk, planet memiliki atmosfer purba yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Tapi atmosfer primordialnya hilang di fase awal, kemungkinan karena beberapa proses termasuk iradiasi dari Matahari muda yang sangat panas dan meteorit.
Ekstrasurya yang lebih besar dari Bumi, tetapi lebih kecil dari Neptunus kemungkinan dapat mempertahankan atmosfer primordialnya lebih lama daripada Bumi.
"Atmosfer primordial yang masif seperti itu juga dapat menyebabkan efek rumah kaca. Karena itu kami ingin mengetahui apakah atmosfer ini dapat membantu menciptakan kondisi yang diperlukan untuk air cair," ujarnya.
Untuk melakukan penyelidikan ini, tim memodelkan planet ekstrasurya dengan massa inti, massa atmosfer, dan jarak orbit dari bintang induknya yang dimodelkan oleh tim mirip dengan Matahari.
Hasil menunjukkan bahwa planet ekstrasurya dengan atmosfer purba yang tebal memang cukup hangat untuk mempertahankan keberadaan air cair hingga 10 miliar tahun.
Untuk menghindari radiasi bintang yang dapat melucuti atmosfer purba, planet ekstrasurya harus cukup jauh dari bintang, sekitar dua kali jarak Bumi dari Matahari.