Wahana Antariksa NASA Segera Pensiun
- astronomyonline
VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA siap-siap untuk menonaktifkan wahana antariksa Voyager 1 dan 2. Keduanya sudah beroperasi di luar angkasa sejak September 1977.
Setelah melakukan perjalanan yang epik, robot nirawak ini akan mengakhiri tugasnya saat NASA mulai mematikan sistemnya. Pesawat-pesawat yang diluncurkan 45 tahun silam ini sudah mendorong batas-batas eksplorasi ruang angkasa melampaui misi awal.
NASA mengatakan bahwa Voyager ditakdirkan untuk mengembara di Bima Sakti. Tapi wahana bertenaga plutonium radioaktif itu justru kehilangan energi sekitar 4 watt per tahun. Akhirnya, mereka membuat keputusan untuk mengurangi daya pada Voyager yang dapat memperpanjang rentang hidup mereka hingga 2030.
"Kami sudah melakukannya sebanyak 10 kali garansi terhadap hal-hal yang bisa diperbaiki," ujar Ralph McNutt, merupakan fisikawan di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins.
Voyager memiliki tujuan utama untuk terbang melewati Jupiter dan Saturnus yang mereka lakukan dalam dua tahun. Setelah berhasil menyelesaikan misi awal, mereka terus pergi lebih jauh ke luar angkasa dan mengirimkan kembali gambar Tata Surya dari jarak jauh.
Pada 1990, Voyager 1 mengirimkan gambar ikonik 'Pale Blue Dot', yang menunjukkan Bumi di luar angkasa yang dingin dan sangat luas atau berjarak 3,7 miliar mil dari Matahari. Delapan tahun kemudian, Voyager 1 menjadi objek buatan manusia terjauh di luar angkasa atau 6,5 miliar mil dari Bumi, menurut situs Metro, Kamis, 23 Juni 2022.
Saat ini, wahana antariksa Voyager 1 dan 2 jaraknya berada pada 12 hingga 14,5 miliar mil jauhnya dari Bumi, menurut sistem pelacak NASA. Nantinya, setelah 2030, Voyager kemungkinan akan kehilangan kontak dengan Bumi sehingga dinyatakan purnatugas.
Selama melaksanakan misi luar angkasa, Voyager terus membawa informasi terkini dari Bumi, termasuk 115 gambar dan salam dalam 55 bahasa yang berbeda. Lalu, suara angin, hujan, detak jantung manusia, dan musik berdurasi 90 menit.