3 Fakta Badai Matahari Menabrak Bumi
- nasa.gov
VIVA – Badai matahari yang bergerak di luar angkasa dengan kecepatan jutaan mil per jam dapat menghantam bumi yang bisa membahayakan satelit dan jaringan listrik di bumi. Ledakan matahari datang sebagai akibat dari badai matahari yang terjadi karena peningkatan aktivitas yang berkelanjutan dalam Siklus Matahari 25 saat ini.
Otoritas cuaca luar angkasa pada 20 Juni 2022 kemarin, melaporkan bahwa akan ada ancaman yang berdampak besar pada magnetosfer bumi jika badai matahari menghantam planet kita. Hal itu dapat mempengaruhi semua peralatan dan pesawat yang mengandalkan satelit, jaringan listrik dan teknologi radio.Â
Dapat Mengganggu Sistem GPS dan Sinyal Satelit
Melansir dari Nature World News, Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SPWC) dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) juga telah memperingatkan badai matahari dapat dikaitkan dengan badai geomagnetik yang mana dapat menyebabkan gangguan pada sistem penentuan posisi global (GPS) dan sinyal satelit.
Sejak Januari lalu, aktivitas matahari yang dinamis telah menyebabkan berbagai jenis badai matahari seperti semburan matahari, angin matahari dan lontaran massa korona (CME). Badai ini telah memancarkan partikel berenergi tinggi yang secara kolektif disebut sebagai bahaya cuaca luar angkasa seperti badai geomagnetik, badai radiasi matahari dan pemadaman radio.
Peringatan Badai Matahari
Badai matahari dari lubang di atmosfer matahari diperkirakan akan menuju bumi yang bergerak dengan kecepatan 600 kilometer per detik, menurut spaceweather.com. Layanan pemantauan cuaca juga mengutip pernyataan dari NOAA bahwa ada kemungkinan kecil bisa menghasilkan atau membawa badai geomagnetik kelas G1.
Menurut pembaruan terbaru, SWPC mengatakan kecepatan angin matahari saat ini berada di 534 km. Selain itu, ada peluang pemadaman radio hingga Rabu 22 Juni. Sementara itu, ada juga kemungkinan akan terjadi badai radiasi matahari kecil.
Berdasarkan peristiwa cuaca luar angkasa sebelumnya, ada kejadian di mana badai matahari memancarkan bahaya yang disebutkan. Mereka adalah bagian dari skala lima tingkat di bawah Skala Cuaca Luar Angkasa NOAA, di mana kelas 1 menjadi yang terendah dan kelas 5 menjadi yang tertinggi.
Badai matahari biasanya menyebabkan aurora borealis atau cahaya utara, serta mempengaruhi hewan yang bermigrasi seperti burung jika magnetosfer bumi terganggu.Â
Gangguan Badai Matahari
Kemungkinan gangguan dari badai matahari yang mendekat berkisar dari minimal hingga sedang, menurut SWPC.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) membandingkan badai matahari dengan badai biasa, yang angin destruktifnya dapat mendatangkan malapetaka dan menyebabkan gangguan yang meluas di bumi.
Meskipun penyebab dan mekanisme kedua badai tersebut berbeda, badan antariksa AS tertarik untuk memahami pengetahuan tentang badai matahari. Namun data mengenai dampak badai matahari masih terbatas.
NASA menggarisbawahi bahwa penilaian historis dari badai matahari ini menunjukkan pemahaman bahwa fenomena ruang angkasa bertanggung jawab untuk mengganggu komunikasi kapal di lautan, satelit luar angkasa dan jaringan listrik darat di bumi.
Menurut Nicky Fox, direktur divisi untuk heliofisika di Markas Besar NASA, gangguan badai matahari berasal dari fakta bahwa ia membawa medan magnet matahari saat melintas menuju bumi. Kemudian bertabrakan dengan pelindung bumi yang melindungi kita dari badai matahari.