Tips Terhindar dari Serangan Phishing, Berpikir Jernih

Hacker / serangan siber.
Sumber :
  • Homeland Security Today

VIVA – Teknik kejahatan phishing atau mengelabui seseorang di internet menjadi metode yang paling banyak digunakan di masa pandemi COVID-19, menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hampir separuh upaya tersebut terkait dengan keuangan.

Indonesia Waspada, Serangan Ini Meningkat Drastis

Phising adalah upaya para pelaku kejahatan siber di internet yang berusaha mendapatkan kredensial pengguna dengan penipuan. Ini termasuk pencurian kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank dan informasi sensitif lainnya.

Data Kaspersky untuk Indonesia pada periode Februari hingga April tahun 2022 menyebut hampir separuh atau sebesar 47,08 persen upaya phishing terkait dengan keuangan. Sisanya menyasar sektor perbankan, sistem pembayaran, dan toko online.

Masuk Skuad Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi, Eliano Reijnders Berikan Pesan Penting untuk Fans Tanah Air

Selama tahun lalu, perusahaan memblokir 2.290.502 phishing. Angkanya mungkin akan lebih tinggi pada tahun ini karena setiap tahunnya peretas membuat teknologi baru.

Laporan Kaspersky Spam & Phishing Report 2021 juga menunjukkan bahwa 7,70 persen pengguna di Indonesia mengikuti tautan phising dan hanya 0,51 persen yang sumbernya berasal dari Indonesia.

5 Cara Ampuh Blokir Nomor Tak Dikenal Tanpa Ribet

"Terlihat kecil tapi sebenarnya cukup membahayakan," ujar Territory manager for Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, ketika berbincang dengan VIVA Tekno dan sejumlah media di Jakarta.

Kaspersky mendeteksi 738 spam di WhatsApp pada periode Desember 2020 hingga Mei 2021. Sementara di Telegram ditemukan 39 spam pada periode yang sama. Perbedaan angkanya cukup besar karena diketahui basis pengguna WhatsApp lebih banyak ketimbang pesaing.

Adapun beberapa tips yang diberikan Kaspersky untuk membantu individu melindungi diri dari serangan phishing sebagai berikut:

1. Jangan menanggapi permintaan atau membalas SMS yang memberi perintah untuk mengirim pesan 'UNSUBSCRIBE' atau STOP'. Hal tersebut bisa menjadi trik untuk mengidentifikasi nomor telepon aktif.

2. Hindari menggunakan tautan atau informasi yang tertera pada email atau pesan. Akan lebih baik untuk mengaksesnya ke saluran kontak.

3. Perhatikan berbagai bentuk kesalahan ketik, dan karakter aneh dalam teks karena beberapa pelaku ancaman kesulitan dengan bahasa Inggris atau membuat kesalahan yang disengaja untuk melewati filter spam.

4. Berpikir jernih apabila ada pesan yang mendesak. Email dan SMS sering dibaca saat bepergian, ketika seseorang terganggu atau sedang terburu-buru yang membuat mereka menjadi lebih lengah.

5. Unduh aplikasi anti-malware yang dapat melindungi Anda dari aplikasi berbahaya seperti Kaspersky Total Security untuk jaring pengaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya